Dalam era mulai terbukanya ruang inklusivitas, penting bagi kita untuk memahami dan cara berkomunikasi dengan difabel. Salah satu cara efektif untuk mewujudnya adalah dengan mempelajari bahasa isyarat sebagai sistem komunikasi visual yang digunakan oleh individu dengan gangguan pendengaran atau difabel pendengaran lainnya.
Mengenal Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat merupakan bahasa yang disampaikan melalui gerakan tangan, ekspresi wajah, dan isyarat tubuh lainnya untuk berkomunikasi secara efektif. Bagi individu dengan gangguan pendengaran, melalui bahasa isyarat ini mereka dapat mengungkapkan pemikiran, perasaan, atau ide-ide tertentu.Sebagaimana bahasa lisan, bahasa isyarat bisa saja berbeda di setiap tempat. Seperti di Indonesia, yang umum digunakan oleh teman-teman tuli dalam berkomunikasi adalah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO).
Bahasa isyarat memainkan peran yang sangat penting dalam mengurangi kesenjangan komunikasi dan lebih mendorong inklusivitas yang lebih luas. Bagi non difabel, dengan mempelajari bahasa isyarat, kita membangun kesadaran untuk menghapus stigma negatif dan prasangka buruk terhadap difabel. Sekaligus memberi kita akses lebih lanjut ke informasi dan sumber daya yang ditujukan untuk difabel.
Cara Berinteraksi Dengan Difabel
Berkomunikasi dengan difabel melalui bahasa isyarat membutuhkan kesabaran dan penghormatan. Adapun cara berinteraksi dengan teman difabel untuk mewujudkan komunikasi inklusif adalah sebagai berikut:1. Gunakan Kata Difabel
Menggunakan kata difabel adalah bentuk penghormatan sekaligus menunjukkan kesetaraan. Jangan sampai memilih diksi yang kurang tepat seperti cacat, tidak normal, tidak sehat, budheg, atau kata lainnya yang bisa menyudutkan.2. Sebut ‘Non Difabel’ Bagi Yang Bukan Penyandang Difabel
Sebagaimana dalam poin sebelumnya, penggunaan non difabel dirasa lebih menghargai teman-teman difabel, dibanding kata normal atau sehat.3. Tidak Bertanya Kenapa
Mempertanyakan penyebab dan sejak kapan menyandang difabel akan menjadi trigger. Jangan sekali-kali bertanya, kecuali mereka memang ingin menceritakannya.4. Tanya Terlebih Dahulu
Jika ingin membantu teman-teman difabel, alangkah baiknya untuk bertanya terlebih dahulu. Tanyakan apakah butuh bantuan dan bagaimana cara membantu yang diharapkan.5. Memuji Dengan Cara Yang Tepat
Salah satu bentuk menghargai teman-teman difabel dan untuk menjunjung kesetaraan, penting sekali memahami cara mengapresiasi mereka. Hindari memuji dengan predikat “meskipun penyandang difabel…”6. Posisikan Mata Sejajar
Saat berkomunikasi dengan difabel, usahakan untuk memposisikan mata sejajar karena ini akan lebih membantu mereka dalam memahami konteks pembicaraan dan membangun kenyamanan, terutama bagi teman daksa.7. Jangan Melakukan Perundungan
Bentuk perundungan yang mungkin tanpa sadar dilakukan adalah memisahkan atau memindahkan alat bantu difabel. Ini adalah hal yang tidak menyenangkan, maka hindari melakukannya.8. Jangan Iseng Untuk Menguji
Kadang kala, tanpa disadari banyak yang sengaja menguji tentang difabel. Jangan sekali-kali melakukan hal ini karena bisa menyinggung dan mengurangi kepercayaan mereka pada teman non difabel.Mempelajari bahasa isyarat dan memahami cara berinteraksi dengan difabel adalah jembatan yang kuat dalam menciptakan komunikasi inklusif sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi sepenuhnya di masyarakat. Mari tingkatkan kesadaran kita dengan pelajari bahasa isyarat dan berkomunikasi dengan difabel secara efektif, sehingga kita dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi semua orang.
Posting Komentar
Posting Komentar