Membicarakan eksistensi sebuah blog, tentu tidak terlepas dari peran para pengunjung dan pembaca setianya. Keberadaan orang-orang yang dengan senang hati meluangkan waktu untuk menelisik kata demi kata hingga meninggalkan komentar-komentar positif, menjadi penyemangat para blogger agar tetap produktif berkarya.
Blogger dan pembaca setia blog layaknya dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan. Jika harus menyebutkan siapa pembaca setia blog, saya akan kembali membuka kenangan di blog lama yang non-aktif sementara waktu. Ketika berpindah ke platform yang baru, rasanya seperti meninggalkan rumah lama beserta tetangga-tetangga yang kerap mampir kesana.
Tips mudah mengenal pembaca setia blog, erat kaitannya dengan kemampuan kita menyadari keberadaan sekaligus mencoba berada di posisi mereka. Dalam hal ini saya akan memperkenalkan para tetangga di rumah lama saya sebagai pembaca setia.
Tips mudah mengenal pembaca setia blog, erat kaitannya dengan kemampuan kita menyadari keberadaan sekaligus mencoba berada di posisi mereka. Dalam hal ini saya akan memperkenalkan para tetangga di rumah lama saya sebagai pembaca setia.
Tips Mudah Mengenal Pembaca Setia Blog
Menentukan target pembaca, tak ubahnya seperti merumuskan strategi segmentasi pasar untuk efisiensi kinerja marketing. Selain meningkatkan kualitas tulisan, segmentasi pembaca yang tepat juga dapat menjaga blogger untuk tidak melenceng jauh dari niche yang telah ditentukannya. Pada materi User Persona & Empathy Map yang saya dapatkan dari Blogspedia Coaching #3, ada 3 langkah mudah untuk memetakan target pembaca:Tetapkan Profil Pengguna
Menetapkan profil pengguna ini seperti membayangkan sosok yang mewakili seluruh pembaca. Dapat dilakukan dengan menentukan detail profilnya mulai dari nama, usia, latar belakang pendidikan, pekerjaan, lokasi tinggal, status, gaya hidup, hobi, hingga gambaran fisik dan perilaku.Terkait profil pengguna ini, setidaknya ada lima orang yang rutin berkunjung dan sesekali menagih tulisan di rumah lama saya. Mereka terdiri dari dua wanita yang sudah menikah, dua wanita single, dan satu laki-laki single. Mereka datang dari latar belakang yang berbeda dengan minat yang beragam. Pengunjung wanita masih mendominasi, karenanya saya akan menganggap profil pengguna ini adalah seorang perempuan.
- Nama Pengguna
Namanya Shafie, yang diambil dari kata Bahasa Arab yang artinya teman. Dalam Bahasa Arab sendiri, ternyata istilah teman dibagi dalam beberapa tingkatan berdasarkan tingkat keakraban. Apakah hanya sebatas kenal hingga kedudukan seorang teman yang tak terpisahkan dari diri kita. Shafie sendiri bermakna teman kesayangan, atau istilah populernya saat ini adalah bestie. Selain itu, Shafie ini merupakan singkatan dari Sahabat Ufie, yang artinya sahabat dari seorang Ufie selaku pemilik blog ini.- Deskripsi
Baginya, keluarga adalah yang paling utama. Taatnya kepada suami yang lakukan dengan mengurus rumah dengan sebaik-baiknya tanpa bantuan asisten rumah tangga. Sementara, tanggung jawabnya terhadap anak ia lakukan dengan membersamai si kecil sambil terus mengupgrade ilmu parenting.
- Biodata Singkat
Jenis Kelamin : Wanita
Domisili : Purworejo, Jawa Tengah
Status : Menikah, 1 anak usia 2 tahun
Hobi : Membaca, memasak, bercocok tanam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga merangkap virtual assistant
Pendapatan : 3-5 juta per bulan
- Gaya Hidup
Halal lifestyle juga menjadi pilihan hidupnya sebagai cara mendekatkan diri pada Allah. Memastikan kehalalan apa yang ia makan, kenakan, traksaksi keuangan yang ia pilih, hingga tujuan rekreasi. Baginya, kesadaran halal membuat hidup lebih tenang dan terarah.
Keterbatasan fasilitas publik di tempat tinggalnya, menuntut ia untuk berkreasi sebanyak mungkin. Terutama terkait fasilitas yang mendukung tumbuh kembang anak. Ia kerap kali mengadopsi play date atau kelas bermain dari internet, lalu diaplikasikannya dalam aktivitas harian bersama buah hatinya.
Jika ada waktu luang, ia akan menggunakan waktunya belajar melalui Massive Open Online Course (MOOC). Topik yang ia minati seputar data science, renewable energy, sustainable living, dan child development. Atau sekedar membagi tips hidup sehat dan resep makanan melalui instagram.
Perempuan yang tingginya sekitar 158 cm ini sudah mengenakan hijab sejak ia lulus sekolah dasar. Pekerjaan yang mengharuskannya banyak berada di depan layar, mengakibatkan ia harus mengenakan kacamata minus silinder. Ia cenderung suka gaya pakaian casual dengan tetap memperhatikan kesesuaian warna antara kerudung, baju, dan rok yang dikenakan.
Sejak kecil, Shafie dididik untuk mandiri. Dalam rangka memupuk kemandiriannya, Shafie disekolahkan di sekolah berasrama sejak jenjang SMP hingga SMA. Kehidupan berasrama membentuk dirinya yang cenderung taat beribadah, teguh pendirian, disiplin, tanggung jawab, dan memiliki manajemen diri yang baik.
Sementara saat kuliah, Shafie merantau ke Purwokerto hingga meraih gelar sarjana dari jurusan Administrasi Publik. Ia menikah dengan lelaki yang dulu adalah teman semasa SD, dan kini tinggal di kota kelahirannya agar dekat dengan orang tua.
Bagi Shafie, tujuan hidupnya adalah menjalani sisa kehidupan dengan mindful dalam bentuk ibadah. Mempelajari banyak hal, ia tujukan untuk investasi bagi ri sendiri. Mengatur keuangan sedemikian rupa dengan mulai menyiapkan tabungan haji, dana pensiun, dana pendidikan diri sendiri, dana pendidikan anak, asuransi, dana darurat, hingga dana kematian ditujukan agar di masa depan ia tak lagi menyusahkan orang lain.
Sebagai orang yang banyak menghabiskan waktunya di rumah, Shafie hanya sesekali berkumpul bersama teman-temannya.
“Di rumah kalo aktivitasnya monoton itu-itu aja ya bosan. Perlu ada kegiatan yang yaa bisa dilakukan di rumah, tapi juga bisa buat ajang kumpul-kumpul begini.”
Itulah yang Shafie katakan ketika ia bertemu dengan teman-temannya. Beberapa dari temannya pun sepakat dengan apa yang dikatakan Shafie.
Ia terus mencari kegiatan apa yang sekiranya bisa dilakukan di rumah tapi juga tidak menutup peluang beraktivitas di luar, terlebih lagi berkumpul dengan teman sehobi. Akhirnya, ia menemukan komunitas blogger. Di rumah ia bisa menuangkan ide dan pikirannya dalam tulisan. Pada waktu-waktu tertentu, ia bisa berkumpul bersama para blogger lain yang tergabung dalam komunitas yang sama.
Terbiasa hidup mandiri, terkadang memunculkan sifat keras kepala pada diri Shafie. Namun, ia masih mempunyai kontrol yang baik atas dirinya. Ia adalah pribadi dengan manajemen diri yang baik. Mulai dari manajemen waktu, hingga manajemen emosi. Untuk itu ia tidak mudah marah, meskipun kadang agak sulit diperingatkan.
Menjadi ibu rumah tangga merangkap freelancer, kadang membuat Shafie beranggapan bahwa kerjaannya tiada habisnya. Sesekali ia merasa bahwa perempuan lainnya lebih beruntung karena memiliki pekerjaan yang mudah dikenali orang lain.
Komunikasi terhadap pasangan cukup baik, meski terkadang selama tiga tahun pernikahannya Shafie belum bisa benar-benar memahami suaminya. Dalam sudut pandangnya, mereka sudah terbiasa satu sama lainnya. Hanya saja selalu perlu memperbaharui pola komunikasi dengan duduk bersama agar tidak mudah salah paham.
Lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, Shafie sering mendengar apresiasi dan ungkapan terima kasih dari suami serta anaknya. Tak jarang ia mendapat kritik dan saran untuk evaluasi sekaligus perbaikan. Hal yang berkesan baginya adalah, rasa sayang dan cinta yang diungkapkan. Barangkali karena bahasa cinta Shafie adalah dengan ungkapan.
Ia sering terganggu dengan komentar beberapa orang yang menganggap suaminya tidak bekerja atau tidak jelas apa pekerjaannya. Sesekali, ada pula yang mengeluhkan ia terlalu membebaskan anaknya bermain di luar rumah. Padahal maksud Shafie adalah agar anaknya bisa bebas bereksplorasi di alam.
Shafie seorang perempuan yang berpikiran terbuka. Terlebih, ia menyukai buku-buku pemikiran, yang baginya seperti vitamin tambahan buat otaknya.
Sering belajar secara otodidak, menjadikan Shafie seorang yang gigih dalam belajar, ia bisa dengan sangat telaten mempelajari suatu hal. Baginya, usaha terbaik itu jika dilakukan dengan segenap pemikiran yang mendalam dan terperinci.
Terhadap anaknya, Shafie selalu berusaha yang terbaik, Menyusun kurikulum dan jadwal harian agar apa yang dilakukan meski hanya bermain saja, mempunyai nilai. Namun, tidak jarang Shafie merasa belum menjadi ibu yang baik. Masih sering terbawa emosi, merasa kerepotan sendiri, atau perasaan bersalah tanpa alasan.
Di sisi lain, ia merasa bahwa pada waktu-waktu tertentu ia terlalu fokus pada dirinya sendiri sehingga mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut ia rasakan ketika ia menyadari akan sifat keras kepalanya.
Shafie terus berusaha menjadi istri dan ibu yang baik, dengan memperbaiki pola komunikasi di keluarga. Bekerja dalam ruang dan waktu yang sama, tentu menimbulkan efek kejenuhan yang tinggi. Maka, salah satu yang diperlukan oleh Shafie adalah ruang yang dapat menguraikan kejenuhannya. Memulai untuk belajar blogging adalah pilihan yang tepat. Dengan gaya hidupnya, akan ada banyak hal yang patut ia bagikan bagi para pembacanya.
Dari tips mudah mendapatkan pembaca setia, saya semakin tertarik untuk menentukan kembali topik spesifik yang akan dibahas dalam blog gado-gado ini. Pembaca setia harus terus dijaga dengan jarang terus menghasilkan karya yang berkualitas. Barangkali, pembaca saya tidak hanya sosok Shafie. Namun, dari Shafie ini saya ingin lebih banyak membuat tulisan berkualitas. Sebuah tulisan yang layak baca dan membuat pembacanya rutin berkunjung ke blog ini.
Keterbatasan fasilitas publik di tempat tinggalnya, menuntut ia untuk berkreasi sebanyak mungkin. Terutama terkait fasilitas yang mendukung tumbuh kembang anak. Ia kerap kali mengadopsi play date atau kelas bermain dari internet, lalu diaplikasikannya dalam aktivitas harian bersama buah hatinya.
Jika ada waktu luang, ia akan menggunakan waktunya belajar melalui Massive Open Online Course (MOOC). Topik yang ia minati seputar data science, renewable energy, sustainable living, dan child development. Atau sekedar membagi tips hidup sehat dan resep makanan melalui instagram.
- Visualisasi
- Karakter
Sementara saat kuliah, Shafie merantau ke Purwokerto hingga meraih gelar sarjana dari jurusan Administrasi Publik. Ia menikah dengan lelaki yang dulu adalah teman semasa SD, dan kini tinggal di kota kelahirannya agar dekat dengan orang tua.
- Tujuan Hidup
Bahkan ia punya keinginan untuk membangun panti jompo yang di dalamnya dipenuhi fasilitas yang baik dan ramah lansia, serta disediakan berbagai keterampilan atau kegiatan yang sifatnya rekreatif dan produktif. Baginya, tidak menutup kemungkinan keberadaan panti jompo di masa mendatang akan menjamur. Meski saat ini dianggap aneh. Sebagaima dulu orang beranggapan bahwa menitipkan anak adalah hal yang nista, namun kenyataannya sekarang ini daycare menjamur.
Belakangan, ia sedang mengumpulkan semangatnya untuk memulai belajar blogging dari nol. Sebab, ia merasa sering termotivasi dari orang lain. Sebelumnya ia memang tak pernah memiliki blog namun punya hobi blogwalking. Untuk itu, Shafie telah menemukan alasan kuat terjun dalam aktivitas blogging.
Salah satu cara ia untuk memotivasi dirinya adalah dengan belajar agama dan kajian ilmu. Ia paling suka menyimak beberapa podcast.
Karena suaminya membuka usaha dan sekolah desain grafis di rumahnya, mau tidak mau dalam waktu 24 jam mereka akan sering bertemu. Sama-sama kerja di rumah bukan berarti bisa bebas, namun justru terkadang nyaris tak ada privasi. Rasa jenuh akan aktivitas yang hanya di rumah saja pun cukup sering terjadi. Untuk itu, ia masih terus mencoba mengatasi masalah ini dan terus memahami pola komunikasi di keluarga.
- Motivasi
Salah satu cara ia untuk memotivasi dirinya adalah dengan belajar agama dan kajian ilmu. Ia paling suka menyimak beberapa podcast.
- Permasalahan
Membuat Peta Empati
Peta empati dibuat dengan berusaha menjejakkan di kaki pembaca. Memetakan pola pikir, perasaan, penglihatan, impian, permasalahan, dan pendengaran mereka, akan sangat membantu bagaimana kita membuat tulisan yang tak hanya mengedukasi tapi juga menyentuh hati pembaca. Seperti halnya dengan membuat peta empati untuk Shafie.- Perkataan
“Di rumah kalo aktivitasnya monoton itu-itu aja ya bosan. Perlu ada kegiatan yang yaa bisa dilakukan di rumah, tapi juga bisa buat ajang kumpul-kumpul begini.”
Itulah yang Shafie katakan ketika ia bertemu dengan teman-temannya. Beberapa dari temannya pun sepakat dengan apa yang dikatakan Shafie.
Ia terus mencari kegiatan apa yang sekiranya bisa dilakukan di rumah tapi juga tidak menutup peluang beraktivitas di luar, terlebih lagi berkumpul dengan teman sehobi. Akhirnya, ia menemukan komunitas blogger. Di rumah ia bisa menuangkan ide dan pikirannya dalam tulisan. Pada waktu-waktu tertentu, ia bisa berkumpul bersama para blogger lain yang tergabung dalam komunitas yang sama.
- Perilaku
- Sudut Pandang
Komunikasi terhadap pasangan cukup baik, meski terkadang selama tiga tahun pernikahannya Shafie belum bisa benar-benar memahami suaminya. Dalam sudut pandangnya, mereka sudah terbiasa satu sama lainnya. Hanya saja selalu perlu memperbaharui pola komunikasi dengan duduk bersama agar tidak mudah salah paham.
- Pendengaran
Ia sering terganggu dengan komentar beberapa orang yang menganggap suaminya tidak bekerja atau tidak jelas apa pekerjaannya. Sesekali, ada pula yang mengeluhkan ia terlalu membebaskan anaknya bermain di luar rumah. Padahal maksud Shafie adalah agar anaknya bisa bebas bereksplorasi di alam.
- Pemikiran
Sering belajar secara otodidak, menjadikan Shafie seorang yang gigih dalam belajar, ia bisa dengan sangat telaten mempelajari suatu hal. Baginya, usaha terbaik itu jika dilakukan dengan segenap pemikiran yang mendalam dan terperinci.
- Perasaan
Di sisi lain, ia merasa bahwa pada waktu-waktu tertentu ia terlalu fokus pada dirinya sendiri sehingga mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut ia rasakan ketika ia menyadari akan sifat keras kepalanya.
Analisis Dan Kesimpulan
Setelah menentukan nama pengguna dan membuat peta empati, saya menemukan sosok Shafie sebagai ibu rumah tangga yang produktif. Ia terus memngembangkan ketrampilannya dengan beberapa cara seperti belajar melalui massive open online course, mau mempelajari hal baru, dan tidak mudah terjebak dalam keterbatasan keadaan. Kondisi ekonomi yang relatif mapan, menjadi kekuatan bagi Shafie untuk mengembangkan dirinyaShafie terus berusaha menjadi istri dan ibu yang baik, dengan memperbaiki pola komunikasi di keluarga. Bekerja dalam ruang dan waktu yang sama, tentu menimbulkan efek kejenuhan yang tinggi. Maka, salah satu yang diperlukan oleh Shafie adalah ruang yang dapat menguraikan kejenuhannya. Memulai untuk belajar blogging adalah pilihan yang tepat. Dengan gaya hidupnya, akan ada banyak hal yang patut ia bagikan bagi para pembacanya.
Dari tips mudah mendapatkan pembaca setia, saya semakin tertarik untuk menentukan kembali topik spesifik yang akan dibahas dalam blog gado-gado ini. Pembaca setia harus terus dijaga dengan jarang terus menghasilkan karya yang berkualitas. Barangkali, pembaca saya tidak hanya sosok Shafie. Namun, dari Shafie ini saya ingin lebih banyak membuat tulisan berkualitas. Sebuah tulisan yang layak baca dan membuat pembacanya rutin berkunjung ke blog ini.
ternyata kata shafie berasal dari bahasa arab ya mbak..,selain itu ada kepanjangan yg pas pula shahabat ulfie waah...keren banget sih mbak
BalasHapuswaahh mantap dek.. panggilannya bisa shaf gitu yaa 🤩 btw kenapa blog yg dulu ditutup akunnya?
BalasHapuscantik namanyaa, bisa kreatif gitu ya mbak
BalasHapus