header blog terbaru

Kurikulum Internasional Sebagai Katalisator Penguatan Interkoneksi dan Kerja Sama Global

Posting Komentar
Memikirkan masa depan tidak bisa dilakukan dengan melupakan masa lalu. (Nadiem Makarim)
Ungkapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di atas patut menjadi renungan bersama. Belajar dari sejarah bisa menjadi langkah untuk makin terarah.

Indonesia pernah menjadi kawasan bersejarah dalam jalur perniagaan dunia. Berimplikasi pada aspek ekonomi, keagamaan, politik, ilmu pengetahuan, hingga kesenian dan kebudayaan.

Tidak mengherankan jika Indonesia dikenal sebagai negara multikultur dan multietnik. Pengaruh bangsa-bangsa yang terlibat dalam perdagangan kuno, menyebabkan terjadinya proses asimilasi dan akulturasi.

Ditambah lagi kedatangan Warga Negara Asing yang membuat dinamika interaksi dan inovasi menjadi lebih luas. Baik itu dalam tataran kehidupan bermasyarakat maupun kebijakan pemerintah.

Seperti munculnya sekolah internasional sejak sebelum tahun 1960an sebagai layanan pendidikan untuk anak-anak diplomat dan ekspatriat. Lambat laun, sistem ini pun diminati oleh masyarakat lokal hingga mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peraturan secara formal sebagai bentuk pengawalan terhadap layanan ini.

Dari hal tersebut, menunjukkan bahwa sebenarnya Indonesia punya modalitas yang cukup kuat dalam interaksi secara luas. Tapi, apakah akan masih relevan dengan kondisi saat ini? Sudah siapkah masyarakat terhubung kembali dengan warga dunia lainnya sebagaimana nenek moyang kita?

Menyelami Kembali Sejarah Interkoneksi Indonesia dengan Berbagai Negara

Jalur sutra dan jalur rempah membuka pintu hubungan perdagangan masyarakat Nusantara di zaman kerajaan dengan berbagai bangsa. Sebuah temuan studi sejarah memperkirakan budaya bahari Nusantara dimulai sekitar 4500 tahun yang lalu ketika para penutur Bahasa Austronesia berdatangan untuk saling bertukar rempah dan komoditi lain dari wilayah Indonesia bagian timur.


Menurut KBBI, interkoneksi adalah hubungan satu sama lain. Jika berkaca pada sejarah, pada dasarnya Bangsa Indonesia memiliki jejak interkoneksi dan kerja sama global yang luar biasa.

Kemampuan dan kemauan orang-orang terdahulu untuk menjelajah lautan, menjadi bukti bahwa mereka juga ingin terhubung dengan masyarakat dunia. Belum lagi penerimaan terhadap para pendatang, memperlihatkan sisi keterbukaan dan keinginan belajar untuk memahami budaya bangsa lainnya.

Bekal sejarah inilah yang semestinya terus kita genggam sebagai modal untuk berinteraksi secara global. Tidak hanya dalam bernegara, tapi juga peran individu dalam membangun hubungan antar manusia melalui kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat dunia.

Kurikulum Internasional: Penopang Interkoneksi dan Kerja Sama Global

Ada banyak pendekatan yang bisa dilakukan untuk kembali menguatkan interkoneksi dan kerja sama global. Salah satunya melalui sistem pendidikan sebagai garda terdepan membangun peradaban umat manusia yang unggul tak hanya dalam hal intelektual, namun juga secara moral.

Sejarah panjang bangsa Indonesia membawa sisi keterbukaan dan perkembangan yang luar biasa di dunia pendidikan. Jika sebelumnya hanya ada sekolah negeri dan swasta, kini hadir pula sekolah internasional.

Peran Kurikulum Internasional Dalam Mengembangkan Sumber Daya Manusia Unggul

Melihat perkembangan ekonomi makro dan kondisi pendidikan di Indonesia, tren orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah dengan kurikulum internasional meningkat. Tidak mengherankan jika jumlah sekolah internasional di Indonesia cukup banyak dibanding negara ASEAN lainnya.


Penerapan kurikulum internasional dirasa ideal untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul, serta memiliki beberapa keunggulan berikut:

1. Menawarkan Pendekatan Personal

Di sekolah internasional, peserta didik diberikan kebebasan untuk tidak memilih seluruh mata pelajaran. Melainkan berdasarkan subjek yang diminati dan bisa diproyeksikan untuk menjadi keahlian yang dapat dikembangkan sesuai potensi diri.

Dalam prakteknya, pendidikan internasional percaya bahwa di segala level usia, peserta didik akan belajar lebih baik dengan melakukan daripada sekedar mendengarkan ceramah. Hal ini berperan penting dalam mengembangkan keterampilan taktis yang diperlukan untuk menghadapi iklim global yang kompetitif.

Sehingga, peserta didik punya kebebasan untuk lebih banyak mengeksplorasi, mencari, menemukan, dan menganalisis masalah. Sekaligus mengasah keterampilan berpikir tinggi dan komprehensif dalam memandang segala sesuatu.

2. Mengekspos dengan Keragaman

Pendidikan internasional menaungi peserta didik dari berbagai negara, latar belakang kesukuan dan etnis yang berbeda, juga bahasa yang beragam. Dalam setiap kesempatan belajar yang mengharuskan bertemu orang dari berbagai kalangan, peserta didik akan belajar untuk menghormati dan menghargai.

Keragaman ini menjadi salah satu hal yang akan membawa nilai tersendiri. Sekaligus menjadi bekal untuk berinteraksi dengan lebih banyak orang secara profesional.

Setelah mereka lulus, diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sekitarnya. Serta membangun kepercayaan diri untuk terlibat di lingkungan global tanpa harus merasa terbebani dengan perbedaan.

3. Menyiapkan Peserta Didik Berkompetensi Global

Di hampir setiap aspek kurikulum internasional, peserta didik akan terekspos dengan paparan internasional. Mulai dari sarana dan prasarana, tenaga pendidik, bahkan kegiatan-kegiatan yang ditawarkan.

Mereka berkesempatan merasakan mobilitas global yang tidak hanya dalam teori namun juga praktek langsung. Beradaptasi dan sekaligus merasakan tantangannya langsung.

Setiap jenjang menerapkan pendekatan pembelajaran kolaboratif dan interaktif. Seperti sistem pengajaran di setiap jenjang di Sampoerna Academy.

Mulai dari jenjang pra-sekolah yang menerapkan power of play sebagai titik awal menciptakan semangat belajar sepanjang hayat. Hingga jenjang pendidikan tinggi Sampoerna University sebagai satu-satunya universitas dengan standar kurikulum pendidikan, fakultas, fasilitas, dan operasional Amerika Serikat di Indonesia.

Dengan menerapkan standar kurikulum internasional, Sampoerna University menjadi komunitas belajar yang mempersiapkan peserta didiknya unggul secara akademis maupun profesional dengan pemenuhan kualifikasi kompetensi bekerja baik lokal maupun global.

Secara tidak langsung, sekolah internasional menjadi pendidikan alternatif yang mendorong sistem pendidikan di Indonesia lebih adaptif dan mampu menjawab berbagai tantangan yang semakin komplek. Keberadaan satuan pendidikan internasional ini, ternyata mampu memacu peningkatan potensi bangsa Indonesia untuk bisa terus berdaya saing dan siap berkiprah di segala tataran.

Penutup

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman sejak zaman dahulu. Negara ini pula termasuk yang sukses membangun super sistem pendidikan dalam menyatukan keragaman tersebut. Inilah bukti bahwa Indonesia sebenarnya siap untuk semakin melebarkan sayap interkoneksi dan kerja sama global.

Hadirnya kurikulum internasional tidak hanya fokus pada akademik, namun juga menyiapkan generasi dengan kemampuan warga negara abad ke-21. Berperan sebagai penguat sistem pendidikan yang membawa perubahan sekaligus menemukan kekuatan dari talenta luar biasa di Indonesia.

Seperti halnya kehadiran Sampoerna University, yang mempersiapkan lulusannya menjadi pribadi tangguh, percaya diri, bertanggung jawab dan siap memberi pengaruh dengan landasan global dan kredensial akademik yang diakui secara internasional.




Referensi:
Hendriani, Wiwin & Nadia. (2018). Mengapa Memilih Sekolah Internasional? (Studi Kasus Pengambilan Keputusan Orang Tua Dalam Pemilihan Sekolah Untuk Anak). INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 9 No. 1, hlm 16-31.
https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-nusantara-interaksi-budaya-ekonomi-politik-dan-agama
https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/11/09/interkoneksi-sudah-terjalin-sejak-dahulu-kala
https://wenr.wes.org/2019/03/education-in-indonesia-2

Related Posts

Posting Komentar