Prof. Dr. Nevzat Tarhan memilih karya agung Rumi yang tak pernah lekang oleh zaman sebagai sumber terapi. Melalui pendekatan psikoterapi, memanfaatkan Kitab Matsnawi sebagai bahan perenungan sekaligus pengisi jiwa yang dituangkan dengan sangat baik dalam Terapi Rumi.
Informasi Buku
Gagasan Rumi yang dikembangkan sebagai penjelasan dalam buku ini patut untuk dipertimbangkan sebagai buku pengisi jiwa. Dengan menggabungkan hikmah-hikmah dari Rumi dan ilmu modern, setiap bagiannya memberikan inspirasi dan pencerahan di zaman yang banyak orang mengedepankan akal mereka.Identitas Buku
Judul: Terapi Rumi, Dari Era Pengetahuan ke Era KebijaksanaanPenulis: Prof. Dr. Nevzat Tarhan
Penerjemah: Ridho Assidicky, Ummahati Solichin, dan Bernando J. Sujibto
Editor: Bernando J. Sujibto & Qamaruddin SF
Penata Isi: Nur Aly
Perancang Sampul: Ujang Prayana
Bahasa Asli: Turki
Penerbit: PT. Qaf Media Kreativa
Cetakan Ke-: 12
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 978-623-6219-03-4
Tebal: 316 halaman
Genre: Non Fiksi
Blurb:
Ajaran Rumi tidak pernah lekang oleh waktu. Meski ia hidup pada abad ke-13, pesan-pesannya masih saja relevan hingga saat ini.Melalui buku ini, kita akan dipandu oleh Rumi dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sekaligus berkaca pada cerita dan puisinya yang mampu menyembuhkan luka emosional-psikologis. Mulai dari membebaskan diri dari ketakutan, menghilangkan prasangka, hingga meluruskan pola pikir keliru.
Prof. Dr. Nevzat Tarhan yang sekaligus berprofesi sebagai dokter, psikiater, dan neuropsikolog, menggunakan Kitab Matsnawi (himpunan kisah dan syair Rumi) menjadi alat memperbaiki batin manusia untuk meningkatkan dan melihat kebenaran dalam diri. Tidak mengherankan jika akhirnya buku ini tak hanya populer di Turki, namun juga diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Pembahasan Buku
Buku ini dibuka dengan puisi indah karya Jalaluddin Rumi tentang manusia menjadi indah karena tutur katanya sekaligus himbauan agar jangan bersedih terhadap apa yang menimpa, sebab dalam ujian yang Allah berikan, kita sedang ditempa menjadi pribadi yang lebih baik.Sebagai buku yang layak untuk dijadikan terapi diri sebagaimana judulnya, bagian-bagian buku ini akan memudahkan pembacanya menemukan topik bahasan sesuai kebutuhan. Ditulis dalam beberapa bagian berikut:
Kata Pengantar
Penulis mengawali sambutannya dengan rasa takjub akan karya-karya Rumi yang digandrungi dan termasuk karya terlaris di dunia Barat. Melalui buku ini, dengan pendekatan psikoterapi sekaligus mengaplikasikan pengobatan metakognisi yang selaras dengan ajaran-ajaran Rumi dalam kitab Matsnawi, penulis mengajak kita untuk mendalami ajaran dan hikmah di dalamnya.Tidak cukup sampai disitu, beliau juga berusaha menggabungkan hikmah-hikmah dari Rumi dengan ilmu modern yang akan berguna bagi siapa saja yang mencari inspirasi dan pencerahan. Termasuk bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan hati dan spiritual.
Bab 1: Manusia Menemukan Kembali Rumi
Pada Bab 1, kita akan diajak untuk merenungi tentang bagaimana sosok Rumi tidak hanya berhasil menjawab permasalah di zamannya, namun juga berbagai persoalan di zaman setelahnya hingga kini. Selain itu, Rumi mencoba memperkenalkan konsep kecerdasan hati yang melengkapi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan tubuh, dan kecerdasan sosial.Bab 2: Terapi Matsnawi
Di bagian ini, dijabarkan banyak pola pikir keliru yang sering kita temui atau bahkan kita lakukan. Terdapat 32 kekeliruan yang dibahas, dan masing-masingnya diawali dengan kisah hikmah serta kutipan-kutipan Rumi dalam Kitab Matsnawi.Bab 3: Matsnawi dan 10 Langkah Kecerdasan Emosional
Penulis mencoba menyusun bagian ini dengan penjelasan untuk mendapatkan kecerdasan emosional dengan dibumbui cerita hikmah dan tutur Rumi. Sehingga kita akan dibawa pada gambaran yang lebih detail tentang bagaimana mengenali diri hingga berinteraksi dengan orang lain.6 Pelajaran Berharga Dari Buku Terapi Rumi Untuk Kesehatan Mental
Dalam Kitab Matsnawi, terdapat kandungan untuk memperbaiki perangkat batin manusia. Kita akan dibawa melihat seluruh gambaran kehidupan. Dimana dalam menganalisis suatu hal, perlu mempertimbangkan aspek masa lalu-masa depan, ancaman-peluang, dan kekuatan-kelemahan.Dari buku ini pula kita akan mengetahui kontribusi Rumi terhadap ilmu kebahagiaan yang erat kaitannya dengan psikologi positif. Dalam karya-karyanya akan ditemukan metode-metode sistematis sebagaimana psikoterapi positif untuk penyembuhan kesehatan mental dan membawa manusia lebih bahagia.
Oleh sebab itu, buku ini cocok untuk biblioterapi. Terdapat 6 hal yang dapat diterapkan untuk terapi jiwa dan menjaga kesehatan mental.
1. Meluruskan berbagai miskonsepsi
Belakangan, isu kesehatan mental menjadi sangat gencar diperbincangkan. Sayangnya, tidak sedikit miskonsepsi yang terjadi sehingga banyak orang yang dengan dalih menjaga kesehatan mental, namun justru merugikan diri dan sekitarnya.Sebagai contoh, konsep self-love yang kurang tepat dan justru meninggikan egosentris seseorang. Merasa bahwa dirinya menjadi pusat kebutuhan tanpa memperdulikan sekitarnya.
Terapi Rumi hadir memberikan banyak gambaran tentang pola pikir keliru yang kerap dijadikan pemakluman. Di buku ini kita tidak hanya dijelaskan tentang apa yang keliru, namun juga cara memperbaikinya.
2. Mengupayakan kecerdasan hati
Karya-karya Rumi menjadi pusat informasi bagi transisi dari zaman pengetahuan ke zaman kebijaksanaan, khususnya tentang kecerdasan hati. Kecerdasan ini juga disebut kecerdasan spiritual yang apabila seseorang mampu mengelolanya, akan lebih menyadari tanggung jawab internal dan eksternal.Kita akan dijelaskan tentang apa itu kecerdasan hati hingga proses yang perlu dilalui untuk mengupayakannya. Termasuk melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana yang menguatkan sudut pandang dan gambaran kita tentang bagaimana batin kita bekerja.
3. Menguatkan kesadaran diri
Meluruskan miskonsepsi terkait self-love, salah satunya dengan menguatkan kesadaran diri. Kita akan dibawa untuk lebih peka terhadap diri sendiri sekaligus memahami sifat dalam semesta-diri termasuk bagaimana menata hidup lebih baik dengan menguatkan sisi yang lemah.Tidak cukup sampai disitu, kita pun akan diberi gambaran bagaimana belajar menghadapi sisi lemah sekaligus menghindari pemaksaan yang salah pada diri sendiri. Memahami kesadaran diri sangatlah penting, sebab akan menjadi dasar ketika berinteraksi dengan orang lain dan memecahkan masalah.
4. Meningkatkan kesadaran sosial
Setelah memahami diri sendiri, kita akan dibawa untuk lebih memahami orang lain dan lingkungan sekitarnya. Salah satu tujuan kesadaran sosial ini adalah agar lebih memahami harapan realistis seseorang, menyelami pandangan orang lain, hingga mampu mengenal lebih dekat orang tersebut.Selain membangun empati, hal tersebut juga akan sangat bermanfaat untuk menjalin komunikasi yang sehat dengan orang lain. Sebab, komunikasi menjadi sarana untuk merawat hubungan dan mengukur bagaimana kita memahami pikiran dan perasaan diri sendiri yang bisa diutarakan.
5. Mengajak untuk fokus pada solusi
Masalah merupakan pemicu stress yang paling umum terjadi dan berujung pada terganggunya kesehatan mental. Terapi Rumi memberikan gambaran bagaimana mengupayakan kemampuan melihat pemicu stress dan strategi mengatasinya melalui berpikir kritis sekaligus menganalisis dengan hubungan sosial.Jadi, kita akan diajak untuk lebih fokus pada solusi dengan tetap mengembangkan hubungan positif dengan orang di sekitarnya melalui kematangan emosional. Sebab, kemampuan seseorang memecahkan masalah bergantung pada kapasitas kecerdasan emosionalnya.
6. Mempertahankan pikiran positif
Salah satu hal yang sulit dilakukan ketika stress melanda adalah berpikir positif. Sehingga tidak mengherankan jika stress akan menjauhkan diri seseorang pada hal-hal dan lingkungan positifnya.Bahkan, tidak sedikit orang yang akhirnya lari dari masalah karena dominan dikuasai pikiran negatif. Oleh sebab itu, di buku ini kita akan mendapat penjelasan terkait bertahan dan berjuang ketika dalam kondisi tertekan sekalipun.
Penutup
Dalam ilmu kedokteran psikiatri, dikenal metode biblioterapi yang memanfaatkan bahan bacaan untuk mengatasi penyakit dan gangguan jiwa seseorang dengan ada pembimbing spesialis di bidang tersebut. Orang yang melakukan terapi akan menemukan bacaan yang disukainya, kemudian membaca dan menganalisisnya.Melalui Buku Terapi Rumi, kita tidak hanya mendapati kutipan-kutipan Rumi yang sering kita temui di media sosial. Namun juga mendapat penjelasan untuk kita analisis dan dihayati serta diamalkan sebagai langkah terapi sekaligus membekali diri.
MasyaAllah keren banget mbak. Banyak yg merasa harus "sehat mentalnya". Dengan dalih seperti itu juga mereka dengan egois menyakiti sekitarnya.
BalasHapusMerasa paling tersakiti dan paling membutuhkan sehingga tak peduli apa yg diucap akan menyakiti yg lain dengan alasan kesehatan mental. Semua tentang penataan hati dan pikiran.
Bukunya bagus dan keren, ingin segera membacanya
Bener sih, booming isu kesehatan mental tapi jadi banyak pula yang kebablasan. Akhirnya, keblinger dan jadi kontradiktif dg konsep kesehatan mental
BalasHapusWah keren bgt bukunya mbak. Ada sudut pandang yg berbeda dari self lofe ya. Memang kadang dikit2 kesehatan mental, padahal belum tentu demikian ya. Demi pembenaran pada diri sendiri huhu.
BalasHapusBuku keren, tahun 2015 udah cetakan ke-12. Jadi penasaran sama bagian kecerdasan hati.
BalasHapusSuka banget mba sama isi buku Terapi Rumi.
BalasHapusDari ulasan yang mba bikin, aku menangkap buku Terapi Rumi isinya menjaga kesehatan mental dengan mengarahkan ke perilaku positif, benar dan tepat sasaran. Bagus!
Ulasannya menarik, mba. Bisa menggambarkan detail isi buku tapi tetap bikin penasaran.
BalasHapusSekarang banyak yang sudah peduli dengan kesehatan mental ya,..ulasan nya bagus dan menarik
BalasHapusAku juga kadang suka sebel sama orang yang tiap kena masalah malah bawa" tentang kesehatan mental. Bukan nggak percaya, aku paham kok cuma ya jangan dijadiin tameng gitu loh. Emang perlu diluruskan nih miskonsepsinya.
BalasHapusBaru tahu tentang metode biblioterapi ini. Ternyata bahan bacaan bisa menjadi wasilah untuk mengatasi penyakit dan gangguan jiwa. Jadi pengen tahu bagaimana implementasinya untuk yang ini
BalasHapusmbak, ulasannya menarik, jadi penasaran dengan bukunya, saya suka buku denga tema self improvement, kesehatan mental, apalagi di sini diberi juga penjelasan untuk mengatasi masalah ke depannya
BalasHapus