Beberapa tahun belakangan, tren gaya hidup halal semakin populer di masyarakat. Peningkatan tersebut erat kaitannya dengan kesadaran untuk menata hidup lebih baik.
Produk halal yang sebelumnya hanya diminati masyarakat muslim, kini meluas menjadi kebutuhan global. Sekaligus memicu kontribusi berbagai sektor, termasuk industri halal.
Tidak hanya produk makanan, beberapa produk pakai pun mulai mendaftarkan sertifikasi halal untuk lebih banyak menjangkau pasar. Mulai dari alas kaki, kulkas, hingga cat tembok sudah ada yang bersertifikat halal resmi.
Di sisi lain, geliat kesadaran halal ini tampaknya belum merata di berbagai lapisan sosial masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang masih mengedepankan asas kepercayaan bahwa segala sesuatu yang tidak mengandung babi atau alkohol sudah pasti halal.
Padahal, untuk disebut halal harus ditinjau secara detail. Tidak hanya bahan baku, namun proses pengolahan, penyimpanan, alat yang digunakan, hingga penyajiannya. Seperti yang dilakukan Maher Resto & Coffee, yang dengan sangat baik memastikan setiap prosesnya tersertifikasi halal.
Biasanya meliputi produk makanan, fashion, perlengkapan kecantikan dan kesehatan, barang pakai, hingga kini meluas sampai sektor wisata. Bahkan, beberapa restoran Jepang di Jakarta yang biasanya menggunakan bahan non halal seperti mirin, akhirnya berbondong-bondong menggantinya agar mendapat sertifikat halal.
Dengan kesadaran halal, orang akan mulai memperhatikan status makanan yang dikonsumsi, pakaian yang dikenakan, kosmetik yang dipakai, dan setiap detail lainnya yang perlu dipastikan keamanan dan kualitasnya.
Gaya hidup halal saat ini tengah menjadi tren global. Banyak negara yang berupaya menerapkan sistem halal dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya untuk menarik wisatawan muslim, tapi sekaligus untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Produk halal yang sebelumnya hanya diminati masyarakat muslim, kini meluas menjadi kebutuhan global. Sekaligus memicu kontribusi berbagai sektor, termasuk industri halal.
Tidak hanya produk makanan, beberapa produk pakai pun mulai mendaftarkan sertifikasi halal untuk lebih banyak menjangkau pasar. Mulai dari alas kaki, kulkas, hingga cat tembok sudah ada yang bersertifikat halal resmi.
Di sisi lain, geliat kesadaran halal ini tampaknya belum merata di berbagai lapisan sosial masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang masih mengedepankan asas kepercayaan bahwa segala sesuatu yang tidak mengandung babi atau alkohol sudah pasti halal.
Padahal, untuk disebut halal harus ditinjau secara detail. Tidak hanya bahan baku, namun proses pengolahan, penyimpanan, alat yang digunakan, hingga penyajiannya. Seperti yang dilakukan Maher Resto & Coffee, yang dengan sangat baik memastikan setiap prosesnya tersertifikasi halal.
Mengenal Halal Lifestyle
Halal lifestyle merupakan sebuah gaya hidup yang menitikberatkan pada prinsip syariah terkait kehalalan sesuatu. Dalam penerapannya mencakup semua hal yang digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia, baik itu produk konsumsi, jasa, atau prosesnya.Biasanya meliputi produk makanan, fashion, perlengkapan kecantikan dan kesehatan, barang pakai, hingga kini meluas sampai sektor wisata. Bahkan, beberapa restoran Jepang di Jakarta yang biasanya menggunakan bahan non halal seperti mirin, akhirnya berbondong-bondong menggantinya agar mendapat sertifikat halal.
Dengan kesadaran halal, orang akan mulai memperhatikan status makanan yang dikonsumsi, pakaian yang dikenakan, kosmetik yang dipakai, dan setiap detail lainnya yang perlu dipastikan keamanan dan kualitasnya.
Gaya hidup halal saat ini tengah menjadi tren global. Banyak negara yang berupaya menerapkan sistem halal dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya untuk menarik wisatawan muslim, tapi sekaligus untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Meski tren halal sangat memperhatikan standar kelayakan, kebersihan serta efek fungsional bagi manusia dan terkesan ribet dalam pengurusannya, namun ternyata berhasil menarik pelaku industri untuk memastikan kehalalan produknya.
Potensi tersebut diharapkan mampu meningkatkan peran industri halal dalam perannya mengupayakan pertumbuhan ekonomi nasional hingga pemulihan ekonomi global. Sekaligus menggugah kesadaran masyarakat lain yang masih menganggap sepele status halal. Terutama bagi para produsen yang masih belum melakukan sertifikasi kendala-kendala teknis yang ditemui saat proses sertifikasi.
Pentingnya Menerapkan Halal Lifestyle
Bagi seorang muslim, memilih segala sesuatu yang halal adalah kewajiban yang akan mempengaruhi kualitas hubungan dengan Allah. Apalagi ketika dihadapkan pada pandemi, gaya hidup halal adalah yang paling ideal diterapkan. Beberapa manfaat dari halal lifestyle ini adalah:
1. Meningkatkan kualitas keimanan
Dalam islam, halal dan haram itu sedah jelas. Maksudnya, Allah telah mengatur sedemikian rupa tentang panduan untuk mengikuti yang halal dan menghindari yang haram. Tidak hanya untuk umat muslim, namun untuk seluruh umat manusia.Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat yang masih samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Jelasnya status haram-halal, menjadi bukti bahwa islam sangat memperhatikan detail. Dengan menerapkan gaya hidup halal, selain sebagai bentuk rasa syukur, tapi juga sebagai bentuk penjagaan agar tidak terjatuh pada perkara haram tanpa sengaja sekaligus sebagai sarana mewujudkan keimanan kita.
2. Mengupayakan agar doa tidak tertolak
Halal-haram rizki yang kita peroleh mempengaruhi kualitas hubungan kita dengan Allah yang akan berpengaruh dengan doa-doa yang kita panjatkan. Memilih gaya hidup halal, berarti sedang mengupayakan sebab doa diterima.Diriwayatkan di dalam hadits Al-Thabrani bahwa salah satu sahabat yang bernama Sa’ad pernah memohon Rasulullah saw. agar mendoakan dirinya menjadi orang yang diijabah doanya. Lalu Rasulullah berkata kepadanya, “Baguskanlah makananmu, niscaya Allah menerima doamu.” (Ghazali, 2007).
3. Menjalankan pola hidup sehat
Islam merupakan agama yang memelihara akal dan jiwa. Dengan menerapkan syari’at islam melalui gaya hidup halal, pada dasarnya kita sedang menjalani pola hidup sehat dengan memilih makanan dan barang konsumsi lainnya yang jelas status halalnya.Untuk mendapatkan status halal, selain sertifikasi juga perlu tinjauan standarisasi. Dari situlah kualitas produk halal lebih terjamin sehingga kita terhindar dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pandemi Covid-19 menyadarkan masyarakat tentang pentingnya gaya hidup halal. Mulai dari pemilihan makanan yang tak hanya enak, tapi juga punya daya dukung untuk kesehatan, hingga anjuran protokol kesehatan selama pandemi yang sesuai dengan prinsip dalam gaya hidup halal.
4. Meningkatkan kualitas hidup
Bisa dikatakan, orang akan lebih bijak dan tidak sembarangan dalam mengkonsumsi dan membeli sesuatu dengan pemahaman halal-haram yang baik. Tidak sekedar gaya saja, namun juga sesuai syariat islam.Mereka menilai sesuatu bukan sekedar berdasarkan keinginan, namun didorong pada kebutuhan. Kehalalan suatu produk akan membuat pikiran lebih tentram karena kejelasan kualitasnya.
Cara orang mengambil keputusan dalam memilah dan memilih kebutuhannya, secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan memikirkan secara matang, orang menjadi tidak impulsif
5. Membangun ekosistem tumbuhnya halal awareness
Halal lifestyle yang dilakukan oleh individu secara konsisten, akan berpengaruh pada lingkungannya. Seperti bagaimana orang lain teredukasi dan akhirnya memiliki kesadaran halal, hingga memicu sekitarnya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi individu tersebut.Tidak hanya meningkatkan potensi industri halal, namun juga berpengaruh pada kebijakan pemerintah. Seperti melakukan regulasi peraturan perundangan pangan dan memperkuat eksistensi lembaga yang mengurusi masalah makanan halal, hingga terciptanya peraturan dari tingkat nasional sampai dengan daerah tentang halal.
Cara Menata Hidup Lebih Baik Dengan Menerapkan Halal Lifestyle
Meski gaya hidup halal ini sudah banyak dibicarakan dan dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat, nyatanya di negara yang mayoritas beragama islam ini masih saja didapati orang yang belum memahami urgensi halal.
Mengamalkan halal lifestyle merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan menjadi keistimewaan bagi non-muslim yang turut menjalankannya. Maka dari itu gaya hidup halal sangat bermanfaat dalam menata kehidupan. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memulainya:
1. Meluruskan Niat
Niat merupakan kunci dari sebuah amalan. Tanpa adanya niat yang kuat karena Allah, kita akan mudah goyah dalam melakukan suatu hal. Begitu pula dalam menerapkan halal lifestyle agar hidup lebih berkualitas, perlu meluruskan niat karena Allah.2. Memperkuat dengan doa
Untuk menjaga niat dan mengawal setiap usaha, perkuatlah dengan doa. Adakalanya, berdoa itu untuk meminta kebaikan, bisa juga sebagai cara memohon perlindungan dari keburukan dan kejahatan.Dalam menata hidup lebih baik, kita bisa memadukan keduanya agar dikuatkan dan dimudahkan setiap prosesnya serta diberi petunjuk setiap langkah yang ditempuh. Sekaligus memohon perlindungan dari godaan setan maupun pengaruh yang kurang baik dari sekitar kita.
3. Menentukan tujuan hidup
Tujuan hidup menjadi panduan dan target yang ingin dicapai sekaligus berpengaruh dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan menentukannya, berguna untuk memetakan langkah yang akan ditempuh, merumuskan cita-cita, serta menemukan makna setiap perjalanan hidup yang dilewati.Untuk menentukan tujuan hidup, kita bisa memulai dengan apa yang ingin dicapai secara realistis, dan dilengkapi prinsip atau nilai yang kita pegang. Jangan lupa pula tetapkan strategi yang ingin ditempuh untuk mencapainya.
4. Menata mindset
Menerapkan gaya hidup halal, perlu dibarengi dengan growth mindset. Pola pikir ini bisa membantu mewujudkan tujuan yang diinginkan dan mengoptimalkan potensi diri.Karena mindset dalam otak kita sangat bergantung pada pengalaman masa lalu, maka kita perlu diiringi dengan menata ulang pikiran bawah sadar kita untuk mengoptimalkan potensi diri. Termasuk di dalamnya proses berdamai dengan diri sendiri dan memperbaiki kepercayaan diri kita.
Di sisi lain, kita juga akan dihadapkan pada tantangan bahwa tidak semua orang sudah memiliki kesadaran halal. Untuk menghadapi orang-orang tersebut, dengan menata pola pikir kita akan bisa menikmati tantangan dan prosesnya.
5. Bersikap kritis
Menerapkan halal lifestyle biasanya diawali dengan memperhatikan fashion, food, and fun dengan seksama apakah adanya label halal terutama pada produk makanan dan memastikan bahan yang tertulis bebas dari sesuatu yang tidak halal.Bentuk sikap kritis bisa dilakukan dengan memberanikan diri untuk bertanya pada penjual makanan apakah hidangan yang ia masak mengandung bahan tidak halal dan proses memasaknya. Atau mengecek langsung di website yang menyediakan sertifikasi halal.
6. Memperkuat ilmu
Saat ini, inovasi dalam industri makanan, kosmetik, dan bahan pakai lainnya bisa dibilang cukup canggih dan gencar. Bisa saja, barang non halal dimodifikasi sedemikian rupa agar tidak tampak haram.Belum lagi dalam keseharian kita masih beranggapan bahwa status haram hanya untuk yang mengandung babi atau alkohol. Sementara penggunaan bahan turunan atau non halal lainnya kerap disepelekan.
Untuk itu, kita bisa terus upgrade ilmu agar bisa memperkuat usaha dalam menata hidup lebih baik. Bisa melalui pakarnya langsung, yang dibarengi dengan perbanyak diskusi bersama sesama muslim untuk menambah referensi produk yang dijamin halal.
7. Menjaga konsistensi
Menjadikan diri lebih baik, tentu akan sangat banyak godaannya. Terlebih, dengan gaya hidup halal dan beberapa orang masih menganggap pilihan kita seolah 'sok suci'.Tanamkan dalam diri agar tidak malu menjalankan perintah agama. Tetap berusaha pandai membawa diri dan menjelaskan dengan bijak agar hubungan sosial kita terjaga tanpa mengesampingkan syari'ah.
Penutup
Kesadaran beragama yang tinggi dan dihadapkan pada pandemi, menjadikan halal lifestyle lebih banyak digemari. Seperti memilih makanan dan minuman yang halal diyakini tidak hanya bersih dan sehat tetapi juga membawa keberkahan yang mendatangkan manfaat. Dari sinilah, industri halal pun berkembang, terlebih pada sektor bisnis makanan sehat yang lebih meyakinkan konsumen.Sertifikasi halal kini bukan sekedar label, tapi juga merupakan standarisasi yang mempengaruhi keputusan orang agar lebih bijak dan sesuai dengan syariat Islam dalam mengkonsumsi sesuatu. Halal bukan lagi tentang gaya hidup, melainkan menjadi alternatif untuk meningkatkan dan menata hidup lebih baik agar semakin bermakna dan berkualitas.
Referensi:
https://www.farah.id/read/2019/03/28/464/memulai-gaya-hidup-halal-dari-sekarang
https://ihatec.com/halal-lifestyle/
https://islamic-economics.uii.ac.id/gaya-hidup-halal-sebagai-usaha-untuk-mendekatkan-diri-kepada-allah/
https://www.farah.id/read/2019/03/28/464/memulai-gaya-hidup-halal-dari-sekarang
https://ihatec.com/halal-lifestyle/
https://islamic-economics.uii.ac.id/gaya-hidup-halal-sebagai-usaha-untuk-mendekatkan-diri-kepada-allah/
Kenalan dengan satu komunitas halal yang mengusung halal lifestyle jadi lebih teliti memilih produk halal
BalasHapusmasyaallah memilih makanan halal agar mebawa keberkahan ya mba...
BalasHapusTapi bener dengan hidup halal jadi tambah berkah dan enak jalanin hidup
BalasHapus