About Me

Follow on Facebook

header blog terbaru

6 Tips Khatam Al-Qur’an di Bulan Ramadhan Bagi Ibu Dengan Anak Usia Balita

Posting Komentar
Ibu bisa khatam Al-Qur'an
Ramadhan menjadi bulan suci yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh penjuru dunia. Selain kewajiban berpuasa, setiap ibadah yang dilakukan di dalamnya akan dilipat gandakan pahalanya sehingga orang berlomba-lomba untuk memperbanyak intensitas ibadah.

Termasuk membaca Al-Qur’an. Bagi kebanyakan orang, jika khatam Al-Qur’an di bulan Ramadhan adalah prestasi tersendiri. Apalagi bisa khatam lebih dari satu kali.

Pasalnya, tidak banyak yang bisa khatam di luar bulan Ramadhan. Entah karena alasan kesibukan atau memang rasanya kurang greget dan tidak ada iming-iming pahala yang berlimpah.

Tapi, lain cerita untuk para ibu dengan anak usia balita. Boro-boro khatam, bisa baca Al-Qur’an di bulan Ramadhan saja sudah alhamdulillah.

Sebagai ibu dari seorang anak usia toddler, saya pun merasa tertantang untuk bisa khatam minimal sekali saja selama bulan Ramadhan. Perlu atur strategi agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah tanpa harus mengabaikan kebutuhan anak.

Ramadhan Bersama Sang Buah Hati

Surat Al-Kahfi ayat 46
Tidak bisa dipungkiri, banyak dari ibu-ibu yang kemudian membandingkan hari-hari selama di bulan Ramadhan ketika sudah punya anak dengan masih single. Muncul ingatan indah menjemput pahala dan berkah Ramadhan dengan berbagai gerakan kebaikan yang dulu bebas dilakukan.

Mulai dari mengkonsep kegiatan Ramadhan baik itu di kampus, lingkungan tinggal, atau tempat kerja. Di sela-sela deretan acara, masih bisa meluangkan tadarus Al-Qur’an hingga berjuz-juz. Atau i’tikaf untuk berburu lailatul qadar sembari tadabbur dan menambah hafalan.

Tentu saja beda status, beda pula kondisinya. Barangkali yang kita rindukan sejatinya bukanlah aktivitas ibadahnya. Melainkan kebebasan melakukan banyak hal tanpa ada distraksi.

Bagi saya pribadi, ini adalah kali ketiga menjalani Ramadhan dengan kehadiran buah hati. Selain persiapan fisik, sejak jauh-jauh hari saya pun berusaha menyiapkan Ramadhan kali ini dengan stock ketahanan mental dan emosional yang lebih tebal.

Kehadiran anak-anak memang kadang kala menjadi ujian yang tak bisa diprediksi. Tapi di sisi lain, Ramadhan pula menjadi bulan pendidikan untuk mencontohkan dan menanamkan keimanan bagi anak. Sekaligus jalan mendaki tangga ketakwaan bagi orang tua untuk memperbaiki kualitas hidup.

Dengan kehadiran anak-anak, sejatinya para ibu sedang diberi perjalanan Ramadhan yang spesial. Tentang bagaimana menanamkan kemuliaan dengan sepenuh tindakan. Terlebih bagi anak usia dini yang masih belum paham keutamaan Ramadhan.

Anak-anak adalah amanah sementara di dunia. Untuk itulah kita perlu menjaga dengan sebaik-baiknya termasuk dengan keteladanan. Bagaimana kelak teguhnya mereka menggenggam keimanan dan kecintaan pada Allah, menjadi salah satu sebab kita layak berada di surgaNya.

Sudah selayaknya di bulan penuh berkah ini menjadi wasilah baik bagi orang tua mendidik diri sendiri agar bisa memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak. Dengan keberadaan mereka, Ramadhan menjadi lebih bermakna untuk bersama-sama membangun keluarga yang bertakwa.  

6 Tips Khatam Al-Qur’an di Bulan Ramadhan Bagi Ibu Yang Punya Anak Usia Balita

tips khatam Al-Qur'an
Salah satu fase yang butuh kesabaran ekstra, adalah ketika anak berada di usia balita. Sebab, mereka belum mencapai kesempurnaan sehingga belum bisa betul-betul memahami banyak hal, termasuk dalam segi ibadah.

Bagi para ibu dengan anak usia bayi dan balita yang ingin tetap bisa khatam Al-Qur’an, bisa lakukan beberapa hal berikut:

1. Luruskan Niat

Meniatkan seluruh ibadah dan kegiatan kita lillahi ta’ala, termasuk dalam membaca Al-Qur’an adala kunci utama. Agar kita tidak mudah kecewa, apalagi tertarik dengan capaian yang sifatnya duniawi.

Dengan meluruskan niat, kita pun akan lebih ringan untuk berpasrah dan memohon pertolongan dariNya agar diberi kemudahan dalam setiap proses ibadah yang kita upayakan.

2. Perbaiki Mindset

Masih banyak dari kita yang menganggap kehadiran anak adalah distraksi, penyebab dari tidak produktif menjalani hidup. Padahal, bisa saja karena kita belum terbiasa memetakan pola aktivitas dengan kehadiran anak.

Kita perlu merubah pandangan bahwa setiap kesulitan yang dihadapi setelah adanya anak, menjadi cara untuk menaikkan level hidup. Termasuk, jalan yang bisa menunjukkan kesungguhan dalam memperbaiki kualitas ibadah.

3. Lakukan Perhitungan Yang Tepat

Perhitungan yang tepat akan membantu kita dalam menentukan target khatam Al-Qur’an yang lebih realistis. Bagi seorang para wanita dan ibu bisa memperhitungkan jumlah hari aktif berpuasa dan perkiraan haid, sehingga bisa memprediksikan lama waktu yang bisa digunakan untuk tadarus (jika mengambil mazhab wanita haid tidak diperbolehkan membaca Al-Qur’an).

Bisa juga dengan mengamati aktivitas anak. Kapan mereka tidur, bermain mandiri, baca buku, makan, atau waktu yang sekiranya butuh perhatian ekstra dari ibu.

Anak-anak dengan jadwal tidur dan makan yang terbiasa teratur, akan sangat memudahkan ibu dalam melakukan ibadah tambahan. Meski begitu, anak lebih sering melakukan hal-hal yang spontan sehingga ibu perlu memperhitungkan pula hal ini.

4. Tentukan Target

Seringnya, khatam Al-Qur’an menjadi salah satu wishlist selama bulan Ramadhan. Dengan memahami waktu yang kita punya untuk melakukan ibadah khususnya membaca Al-Qur’an, akan memudahkan dalam membuat target yang terukur.

Targetnya pun bisa dibuat lebih spesifik. Misalkan sehari harus bisa selesai berapa juz agar bisa khatam sekali selama Ramadhan. Dengan demikian, kita bisa lebih terarah dalam eksekusi kegiatan harian untuk mencapai target selama Ramadhan.

5. Tentukan Waktu Khusus

Setelah menentukan target, agar lebih fokus dalam mencapainya kita bisa menentukan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an dalam durasi yang lama. Bisa dialokasikan di luar jam menyelesaikan tugas domestik atau saat anak sedang tidur.

Misalkan target hariannya adalah 1,5 juz. Setelah qiyamul lail, kita luangkan waktu untuk tadarus sebanyak 1 juz. Sedang setengah juz sisanya bisa dibaca setelah shalat fardhu, menjelang buka puasa, atau waktu lainnya yang memungkinkan.

6. Jaga Wudhu

Salah satu adab membaca Al-Qur’an adalah dalam keadaan suci. Untuk itu, penting bagi kita menjaga wudhu. Terlebih bagi ibu yang sering mendampingi aktivitas anaknya.

Dengan menjaga wudhu, sewaktu-waktu anak beraktivitas mandiri, kita bisa segera membaca Al-Qur’an. Terutama jika target hariannya belum terpenuhi pada waktu khusus yang telah ditentukan.

Kehadiran anak sudah selayaknya bukanlah menjadi penghalang untuk terus bisa memperbanyak ibadah di bulan suci Ramadhan. Bukan berarti dengan alasan anak, kita bisa seenaknya mengurangi intensitas mendekatkan diri padaNya, melainkan menambah daya juang mencapai target ibadah.

Termasuk dalam hal khatam Al-Qur’an yang menjadi target ibadah paling terukur. Bukan tentang seberapa banyak khatam, melainkan seberapa berpengaruh Al-Qur’an untuk menghidupkan Ramadhan kita.

Related Posts

Posting Komentar