About Me

Follow on Facebook

header blog terbaru

Self Compassion, Cara Merawat Diri Untuk Menjaga Kesehatan Mental

Posting Komentar
self compassion untuk menjaga kesehatan mental
Sejak menjadi ibu, saya sering merasa jauh dari diri sendiri. Bukan karena keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga. Melainkan faktor keraguan pada diri yang kerap menghantui.

Berkiprah sebagai stay-at-home mom memang pilihan yang saya ambil dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Tapi, bukan berarti saya bisa begitu saja menikmati tanpa kekhawatiran.

Justru perasaan-perasaan itu hadir ketika saya menikmati peran sebagai ibu rumah tangga tapi melupakan diri saya sendiri. Emosi dan persepsi negatif pada diri yang tidak teratasi dengan baik, dikhawatirkan akan berpengaruh pada kesehatan mental.

Sering merasa bersalah pada anak, tidak cukup baik dalam menjalankan tugas di rumah, hingga sering muncul perasaan dipandang remeh oleh lingkungan sosial. Kecemasan dan kekhawatiran tersebut ternyata memperbesar rasa inferior dan pesimis dalam memandang masa depan.

Padahal, optimisme dan pesimisme menjadi modal untuk menghadapi masalah dan mencegah depresi ketika bertemu dengan kegagalan atau hal tak terduga lainnya. Tentu saja akan sangat mempengaruhi kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan fisik maupun mental.

Saya pun memikirkan cara untuk lebih merawat diri, membangun kembali rasa percaya diri, berusaha mengatasi pikiran negatif agar tidak memunculkan simptom-simptom depresi

Mengenal Konsep Self Compassion

definisi self compassion
Dalam perjalanan kembali memaknai diri, saya beruntung dipertemukan dengan konsep self-compassion. Sebuah langkah awal untuk lebih menyeimbangkan hidup, menyadari kekuatan di tengah kelemahan, mengatasi penderitaan dengan keinginan kuat dalam hidup.

Self compassion merupakan konsep yang diambil dari filosofi Buddha. Sebuah perilaku untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian pada diri sendiri.

Konstruksi tersebut membuat seorang profesor di bidang psikologi pendidikan dari University of Texas bernama Kristin Neff tertarik meneliti lebih lanjut. Hingga akhirnya ia menjadi pioneer konsep self-compassion.

Menurut Neff, self compassion merupakan sikap penerimaan diri secara utuh, termasuk pada penderitaan yang dialami sehingga memunculkan kebaikan dan kepedulian pada diri sendiri. Adalah hal yang wajar jika manusia memiliki kekurangan dan mengalami kegagalan serta menjadikannya sebagai sebuah pembelajaran.

Dari perkenalan dengan konsep ini membuat saya tertarik untuk mengukur seberapa besar self compassion dalam diri. Berbekal tes singkat, saya pun mulai mencoba lebih dalam memahami untuk bersikap lebih baik pada diri sendiri.
self compassion scale



Komponen Self-Compassion

Untuk menerapkan self compassion secara utuh, perlu memahami komponen penyusunnya. Berdasarkan self-compassion scale yang dikembangkan oleh Kristin D. Neff, terdapat 3 komponen yaitu:
komponen self compassion

1. Self Kindness (Kebaikan Diri)

Komponen ini menjadi parameter seberapa jauh seseorang mampu lebih peduli pada diri sendiri ketika menghadapi rasa sakit dan kekurangan. Self kindness akan membawa pemahaman pada diri dengan lebih baik sehingga tidak akan mudah menyakiti, menghakimi ataupun menyalahkan.

Kebalikannya, ada self judgment yang menjadikan seseorang kerap merendah dan menjatuhkan kritik pada diri sendiri. Sikap ini terkadang muncul secara natural, ditandai dengan penolakan atas kegagalan atau kekurangan sebagai individu.

2. Common Humanity (Sifat Manusiawi)

Common humanity merupakan komponen yang dapat dijadikan parameter mampu memaknai kegagalan dan masalah sebagai proses yang dialami semua orang. Sehingga akan memunculkan kemampuan menghargai keberagaman yang terjadi antara dirinya dan orang lain.

Sikap yang berlawanan, ditunjukkan dengan isolation dimana seseorang merasa bahwa dirinyalah yang paling menderita. Menyebabkan timbulnya pemahaman bahwa ia bertanggung jawab atas semua masalah dan penderitaan, sekaligus menarik diri dari orang lain.

3. Mindfulness (Kesadaran Penuh)

Mindfulness berkaitan dengan kemampuan melihat segala sesuatu secara objektif dan seperti apa adanya. Komponen ini memungkinkan seseorang mampu menerima dan menghadapi kenyataan dengan pikiran serta perasaan positif.

Berlawanan dengan sikap ini adalah over identification, sebagai bentuk berlebihan dalam menanggapi masalah dan kegagalan diri. Hal ini disebabkan karena seseorang terlalu fokus pada kekurangan yang memicu kecemasan hingga depresi.

Manfaat Self Compassion Untuk Menjaga Kesehatan Mental

manfaat self compassion
Self compassion merupakan salah satu cara penting untuk menjaga kesehatan mental. Hal ini dikarenakan beberapa manfaat bagi setiap individu jika berhasil menerapkannya, antara lain:

1. Memahami Diri Sendiri Dengan Baik

Untuk bisa bersikap baik pada diri sendiri, seseorang perlu memahami dan menerima kelebihan serta kekurangannya. Mempraktekkan self compassion akan membuat setiap individu bisa lebih dekat dan mampu berdamai dengan dirinya.

2. Melatih Sikap Positif

Kemampuan memahami diri sendiri, akan membawa keadaan dimana orang menjadi lebih objektif. Demikian pula ketika mengafirmasi dan mengasihi diri, juga mampu menghadirkan emosi positif.

3. Mengurangi Resiko Depresi

Dengan mempraktekkan self compassion, orang akan cenderung lebih tenang dan tidak mudah merasa cemas. Bentuk kepedulian dan mencintai diri juga akan membuat orang lebih sejahtera secara psikologis.

4. Meluaskan Sudut Pandang

Tidak hanya berfokus pada dirinya, konsep self compassion membantu seseorang agar lebih luas dalam memandang segala sesuatu dalam hidup. Pandangan bahwa kegagalan, penderitaan, dan kekurangan adalah hal yang wajar dialami setiap orang akan membuat orang lebih bijak

5. Melatih Kepedulian

Selain meningkatkan rasa belas kasihan pada diri sendiri, self compassion juga akan membuat seseorang bisa lebih menghargai. Kemampuan memahami kesulitan diri membantu lebih peka terhadap kesulitan orang lain.

Cara Menerapkan Self Compassion Untuk Merawat Diri

cara menerapkan self compassion
Sebagai orang biasa, seringkali perasaan dan pikiran negatif muncul begitu saja. Overthinking dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk dalam hidup lumrah terjadi.

Meski demikian, jika terlalu berlebih justru akan membuat diri terbelenggu pada kekhawatiran. Untuk itulah perlu menerapkan self-compassion yang bisa dilakukan melalui cara-cara berikut:

1. Mengenali Diri Sendiri

Terlalu sering berinteraksi dan mengutamakan orang lain, terkadang membuat lupa pada diri sendiri. Untuk itulah, perlu kembali menyelami diri agar lebih memahami potensi kekuatan dan kelemahan.

Pemahaman diri yang baik akan menguatkan penerimaan dan kesadaran. Dengan demikian, tidak akan mudah terdistraksi dan terpengaruh hal-hal negatif di luar kendali diri dan melakukan segala sesuatu dengan alasan yang kuat.

2. Reparenting

Salah satu faktor yang mempengaruhi self compassion adalah pola asuh dan pengalaman masa kecil. Jika saat ini banyak sekali yang menganggap dulunya menerima toxic parenting, maka banyak orang yang mulai menyadari luka pengasuhan.

Untuk itu, tidak ada salahnya melakukan reparenting. Sebuah tindakan memberi atau berlaku baik pada diri sendiri untuk hal-hal yang tidak kita terima di masa kanak-kanak.

Meski tidak mudah dan butuh kesabaran, proses ini akan menghadirkan banyak manfaat. Termasuk berusaha menerima dan mengatasi penderitaan yang dialami di waktu kecil yang tanpa disadari terbawa hingga usia dewasa.

3. Biblioterapi

Belakangan ini, terapi psikologis dengan memanfaatkan sebuah buku sedang banyak diminati. Teknik biblioterapi diyakini mampu membantu seseorang menemukan konsep diri, menemukan cara memotivasi pribadi setiap individu, dan menemukan kekuatan dalam hikmah setiap bacaan.

Untuk melakukan biblioterapi, seseorang membutuhkan terapis yang akan membantunya menentukan buku yang tepat. Setelah menyelesaikan bahan bacaan, klien akan diajak merefleksikan isi buku yang bisa diterapkan dalam mengatasi persoalan hidupnya.

4. Mengupayakan Kenyamanan Tubuh

Selain sisi psikologis, kenyamanan fisik akan mendukung praktik self compassion. Dengan menjaga kesehatan dan penampilan, orang akan lebih merasa percaya diri.

Tentu cara ini harus dilakukan sesuai dengan karakter dan kemampuan diri. Bisa dimulai dengan cara yang paling sederhana. Seperti memperbaiki kualitas hidup dengan pola makan, membiasakan berolahraga dan istirahat yang teratur, atau memilih skincare yang tepat.

Penutup

Ibu rumah tangga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap isu kesehatan mental. Menyadari hal ini, saya pun merasa perlu menguatkan self compassion sebagai upaya merawat dan peduli pada diri sendiri.

Konsep self compassion memungkinkan seseorang lebih menerima setiap penderitaan, kegagalan, dan kekurangan diri. Menjadikannya sebagai langkah untuk terus optimis, belajar dan bertumbuh dalam berbagai keadaan.

Dalam rangka menjaga kesehatan mental, seseorang perlu untuk menguatkan self compassion. Agar ia tak lagi dipenuhi dengan pikiran negatif yang mengganggu produktivitas.




Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti #DearSenjaBlogCompetition dan mengedukasi pentingnya kesehatan mental.


Referensi:
https://www.health.harvard.edu/mental-health/4-ways-to-boost-your-self-compassion
https://www.scienceofpeople.com/self-compassion/
https://self-compassion.org/category/exercises/
https://positivepsychology.com/self-compassion-scale/
https://www.indopositive.org/2019/11/self-compassion-pengertian-komponen-dan.html

Related Posts

Posting Komentar