header blog terbaru

Mendidik Diri dengan Mengikuti Training of Trainer Fasilitator Ibu Penggerak

Posting Komentar
Pengalaman mengikuti ToT Fasilitator Ibu Penggerak
Sejak sebelum punya anak, saya lebih banyak tertarik untuk menerapkan metode homeschooling. Alasannya, karena saya belum terlalu yakin dengan kurikulum pendidikan di Indonesia.

Tapi, setelah mencari tau tentang berbagai sistem pendidikan yang ada di seluruh dunia, saya kembali berpikir, “Apakah benar pendidikan di Indonesia yang belum berkualitas, atau hanya saya saja yang belum memahaminya?”

Terlebih, berkaca pada pengalaman terlahir dari orang tua yang sangat memperhatikan kualitas pendidikan. Tapi kami harus tinggal di daerah yang belum banyak pilihan sekolah bagus untuk mendukung pendidikan ideal versi keluarga kami.

Sampai-sampai sejak lulus SD, orang tua mengirim saya ke kota lain yang memiliki kualitas pendidikan lebih baik dibanding tempat tinggal kami. Saya pun merantau lebih dari 15 tahun lamanya untuk menyelesaikan jenjang SMP, SMA, kuliah, hingga bekerja.

Di luar dugaan, ternyata saya justru menikah dengan lelaki dari daerah yang sama. Mengharuskan saya kembali ke kota asal yang kondisinya masih saja memprihatinkan dalam angka partisipasi sekolah.

Belajar dari pengalaman orang tua dengan membawa harapan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak, akhirnya saya mencari tahu lebih banyak tentang sistem pendidikan di Indonesia. Biar tidak hanya protes dan mengeluh saja, saya merasa perlu membekali diri dengan wawasan dan informasi terkait kurikulum yang berlaku.

Beruntungnya, saya dipertemukan dengan Sidina Community melalui Pelatihan Ibu Penggerak. Sejak mengikuti kegiatan ini, saya berkesempatan mendalami langsung tentang dunia pendidikan dari sumber terpercaya sekaligus menjadi ruang untuk mengembangkan diri.

Sekilas Tentang Sidina Community

Sidina Community merupakan komunitas bagi para ibu untuk belajar tentang pendidikan, pengembangan diri, dan bisnis. Menjadi bagian dari Sidina Corp, komunitas ini telah menjadi ruang pemberdayaan bagi para ibu dalam beradaptasi dengan transformasi zaman, terutama meningkatkan keahlian ibu di eta transformasi digital.

Sidina Corp merupakan sebutan bagi PT. Sidina Sejahtera Abadi yang menaungi Sidina.ID. Memiliki beberapa bidang bisnis di antaranya jasa pelatihan, influencer management, digital activation, event organizer dan community collaboration, serta beragam merchandise.

Bentuk komitmen untuk mengedukasi dan mengembangkan diri para perempuan di Indonesia, akhirnya didirikanlah Sidina Community. Pada April 2021, komunitas ini mendapat mandat menjadi mitra resmi Kemdikbud Ristek RI. Saat ini terdapat 6 regional untuk mewadahi para ibu dari seluruh wilayah Indonesia, yaitu Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Jogja dan Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Kalimantan, dan Indonesia Timur. 
 
Amanah tersebut menjadikan Sidina Community giat mensosialisasikan program dan kebijakan-kebijakan Kemdikbud Ristek, khususnya bagi para orang tua melalui berbagai kegiatan rutin. Salah satu program unggulannya adalah Pelatihan Ibu Penggerak.

Melalui pelatihan yang ditujukan bagi para ibu ini, peserta berkesempatan untuk belajar seputar Kurikulum Merdeka, Literasi dan Numerasi, Asasemen Nasional, 3 Dosa Besar Pendidikan, Pelajar Pancasila, serta Transisi dari PAUD ke SD. Pelatihan yang sudah digelar sebanyak 13 kali tersebut, telah melahirkan lebih dari 1.500 Ibu Penggerak dari seluruh Indonesia.

cara bergabung di Sidina Community
Sebagai upaya lebih meluaskan manfaat dan melibatkan lebih banyak ibu, diadakan pelatihan lanjutan yaitu Training of Trainer (ToT) Fasilitator Ibu Penggerak. Jika Pelatihan Ibu Penggerak diadakan secara daring dan bisa diikuti oleh siapa saja, berbeda dengan Fasilitator Ibu Penggerak yang diselenggarakan secara luring dan melewati tahapan seleksi.

Para ibu yang sudah menjadi Fasilitator Ibu Penggerak atau kerap disebut sebagai Fasilitator Sidina Community, akan mendapatkan tugas dan tanggung jawab baru. Mereka berkesempatan untuk mengambil peran secara langsung dengan terlibat aktif mensosialisasikan berbagai program dan kebijakan Kemdikbud Ristek.
 

Pengalaman Mengikuti Training of Trainer Fasilitator Ibu Penggerak

Sejak mengikuti Pelatihan Ibu Penggerak Batch XI pada Februari 2023 lalu, saya semakin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka. Saya pun mulai memahami bahwa betapa kurikulum terbaru ini sangat fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik serta mengutamakan relevansi materi.

Sebagai orang yang pernah menjadi tenaga pendidik, saya merasa adanya Kurikulum Merdeka ini tidak hanya menambal ketimpangan pembelajaran akibat pandemi. Tapi juga membawa semangat baru dalam dunia pendidikan yang lebih inklusif dan beragam sesuai dengan tantangan zaman.

Bergabung dengan Sidina Community, membuat saya terpanggil untuk berkontribusi secara langsung dalam sosialisasi kebijakan dan program Kemdikbud Ristek. Tidak hanya itu, saya juga tidak ingin melewatkan kesempatan belajar dan berkolaborasi dengan para ibu hebat lainnya dari seluruh Indonesia untuk lebih berdaya dan bermanfaat bagi sekitar.

Saat pengumuman pendaftaran ToT Fasilitator Ibu Penggerak dibuka, tanpa ragu saya segera mendaftarkan diri. Melengkapi semua persyaratan termasuk mengirimkan CV dan membuat reels tentang aktivitas harian dan Ibu Penggerak sebagai proses seleksi tahap pertama.

Selanjutnya, ada seleksi wawancara langsung bersama perwakilan Tim Fasilitator Sidina Community untuk menentukan peserta yang berhak lolos. Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos seleksi bersama 51 peserta lainnya dari seluruh Indonesia dan berhak mengikuti ToT Fasilitator Ibu Penggerak Batch 5 yang akan diselenggarakan pada 17-19 November 2023.

Boleh dibilang, ini pertama kali saya harus meninggalkan anak dalam waktu yang cukup lama. Jika sebelumnya hanya satu hari, kini harus berpisah selama 3 hari. Beruntungnya, selalu ada doa dan dukungan suami yang memberikan banyak ruang bagi saya untuk terus berdaya meski berstatus sebagai stay at home mom.

Sejak mengenal konsep mother culture, saya selalu berusaha me time yang bukan sekedar kesenangan semata. Healing berkualitas sekaligus investasi leher keatas sebisa mungkin saya lakukan untuk menjaga kewarasan sebagai ibu, tapi juga sembari mendidik diri sendiri. Sebagaimana yang saya lakukan dengan mengikuti ToT Fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community.

Berlokasi di Hotel Vega Gading Serpong, Tangerang, pelatihan ini dikonsep dengan tetap bisa menyampaikan materi terkait kebijakan pendidikan yang dikeluarkan Kemdikbud. Tapi juga disesuaikan dengan kapasitas para ibu dari seluruh Indonesia.

Hari Pertama, Upgrade Skill Sebagai Fasilitator Ibu Penggerak

materi bersama Ibu Ainun Chomsun
Keseruan ToT Fasilitator Ibu Penggerak dibuka dengan sambutan dari Bapak Anang Ristanto selaku Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terkait pentingnya sinergi orang tua sebagai support system sekolah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

Sambutan kedua disampaikan oleh Mbak Nurhadijah Putri selaku co-founder Sidina Community. Layaknya saudara dekat yang menyambut kedatangan kerabatnya, sambutan hangat dari Mbak Putri seperti menyapu rasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh menuju lokasi. Tidak hanya ungkapan terima kasih, tapi beliau juga mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme banyak ibu yang mau terlibat dalam memajukan pendidikan.

Seusai sambutan, dilanjutkan materi pertama dari Ibu Ainun Chomsun selaku tenaga ahli staf khusus Mendikbud Ristek bidang Komunikasi dan Media tentang Ibu Penggerak. Dari materi beliau, menggugah semangat para ibu untuk kembali mengoptimalkan peran Ibu Penggerak dalam Merdeka Belajar yang tidak hanya mendidik anak saja tapi juga menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Materi kedua tentang Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Ibu Fera Herawati sebagai perwakilan dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbud Ristek. Dalam materi ini, kami berkesempatan untuk menjawab berbagai kebingungan akan praktik Merdeka Belajar dan Asesmen Nasional yang terkadang dalam pelaksanaannya masih belum ideal.

Malam harinya, tiba saatnya pembekalan bagi seluruh peserta dengan keterampilan yang akan banyak digunakan kelak setelah menjadi fasilitator. Ada Presentation Skill yang dibawakan oleh Mbak Isti Budhi Setiawati yang juga co-founder Sidina Community. Dilengkapi dengan sesi Public Speaking sebagai materi penutup pelatihan hari pertama, yang disampaikan oleh Mbak Noviyanti Absyari yang merupakan fasilitator Sidina Community.

Hari Kedua, Menambah Bekal dan Simulasi

Tim presentator Pelajar Pancasila
Keesokan harinya, pembekalan bagi peserta dengan materi yang terkait dengan program Kemdikbud Ristek masih terus berlanjut. Kali ini diawali dengan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) yang disampaikan dengan sangat menarik oleh Ibu Dina Ayu Mirta selaku perwakilan dari Pusat Penguatan Karakter (Puspeka).

Dalam sesi ini, kami diberi gambaran tentang bagaimana peran orang tua dalam mencegah dan mengatasi kekerasan di sekolah. Termasuk mendesak pihak sekolah untuk membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) jika belum ada.

Dilanjutkan dengan penjelasan lebih detail terkait Pelajar Pancasila yang disampaikan oleh Ibu Yulaika Ernawati. Kami diajak memahami bagaimana cara menguatkan Profil Pelajar Pancasila dengan hal-hal yang sederhana dan biasa dilakukan di rumah.

Kegiatan selanjutnya adalah simulasi presentasi. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing-masing didampingi oleh fasilitator. Kebetulan, saya berada di kelompok 6 yang mengangkat topik terkait Pelajar Pancasila dibersamai oleh Mbak Velin.

Bersama 6 orang lainnya, secara bergantian kami dipersilakan untuk mempresentasikan topik yang sudah kami buat sebelum pelatihan. Sekaligus mempraktekkan ilmu tentang presentasi dan public speaking yang sebelumnya sudah dipelajari.

Sore harinya, dilanjutkan dengan materi terakhir yaitu terkait keterampilan konten yang dibawakan oleh Mbak Novarty, selaku Fasilitator Ibu Penggerak yang juga mom blogger berprestasi. Kami juga langsung mempraktekkan isi materi dengan lomba membuat konten berkelompok.

Serangkaian materi telah diberikan kepada seluruh peserta. Meski begitu, pelatihan belumlah usai. Sebagai upaya membantu dan menjaga komitmen para calon Fasilitator Ibu Penggerak, sesi hari kedua ditutup dengan perkenalan pengurus dan penjelasan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh Tim Sidina Community.

Pada sesi ini, dijelaskan apa saja yang harus dilakukan para peserta setelah mengikuti pelatihan. Sekaligus mengupas tuntas prosedur dan aturan sosialisasi yang bisa dilakukan oleh calon fasilitator.

Hari Ketiga, Games dan Penutupan

team building games
Tanpa terasa sudah sampai pada hari ketiga. Itu artinya pelatihan akan segera usai. Namun, sebelum benar-benar berakhir para peserta diajak bersenang-senang melalui Team Building Games.

Game pertama, kami dibagi menjadi 7 kelompok yang bersaing dalam lomba menyusun menara dari gelas air mineral dan melewati halang rintang sampai di garis finish. Sedangkan games kedua, adalah Ranking 1 versi Sidini Community.

Keseruan games dilanjutkan dengan tanya jawab tentang RTL dan juga penyampaian pesan dan kesan dari peserta. Meski lelah, ternyata ada rasa tak ingin usai dari kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Kebersamaan dengan para peserta lainnya menjadi kisah baru yang pastinya akan dikenang.

ToT Fasilitator Ibu Penggerak Batch 5 memang telah usai. Tapi, sebagai upaya menjaga komitmen, jangan lupa akan RTL yang harus dijalankan oleh masing-masing peserta. Semoga dimudahkan dan dilancarkan bagi semua.

Melalui RTL, harapanya bukan karena penugasan semata. Tapi, setiap peserta dapat mengalami pengetahuan yang akan menjadi bekal dalam kegiatan sosialisasi dan meluaskan manfaat sehingga menjadi ibu yang lebih berdaya.

Saya selalu percaya bahwa masa depan anak bergantung pada bagaimana seorang ibu mendidik dirinya sendiri. Di sisi lain, terdapat pepatah populer dari Afrika ‘It takes a villages to raise a child’.

Dengan mengikuti ToT Fasilitator Ibu Penggerak, para ibu sedang menjalankan upaya mendidik diri sendiri. Sekaligus meluaskan zona aman dan nyaman untuk pendidikan dan masa depan yang berkualitas bagi anak.

Related Posts

Posting Komentar