header blog terbaru

Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan, Mulai Dari Mana?

Posting Komentar
menerapkan gaya hidup berkelanjutan
Sejak menikah, saya tertarik untuk memulai gaya hidup berkelanjutan. Persoalan krisis iklim yang semakin terasa dampaknya, menjadi motivasi utama menjalankan prinsip ini.

Keberlanjutan tidak hanya sekedar memanfaatkan sedikit mungkin sumber daya alam. Namun juga membangun kesadaran bahwa diri kita merupakan bagian dari alam itu sendiri.

Menjalankannya adalah pilihan untuk masing-masing individu. Bagi keluarga kami, khususnya saya sebagai ibu, menerapkan prinsip ini menjadi langkah nyata untuk berkontribusi dalam aksi iklim.

Cara Memulai Gaya Hidup Berkelanjutan

memulai gaya hidup berkelanjutan
Dulu saya membayangkan gaya hidup berkelanjutan sangat keren dan tentu saja butuh usaha yang tidak mudah. Pernah juga menganggap harus mengganti barang-barang ramah lingkungan yang harganya tidak murah.

Tapi, ketika benar-benar meluruskan niat untuk menerapkannya justru mendapat sudut pandang yang membuat tampak lebih mudah. Berikut cara yang saya lakukan untuk memulai gaya hidup berkelanjutan:

1. Mulai dari hal sederhana

Ada sebuah pepatah yang menyebutkan bahwa langkah pertama adalah penentu langkah-langkah berikutnya. Demikian yang saya rasakan ketika memulai gaya hidup berkelanjutan.

Mengawali dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah ada dan mengubah aktivitas harian adalah pilihan awal yang saya lakukan. Seperti membawa botol minum dan wadah untuk mengurangi sampah plastik, mengurangi konsumsi daging, juga melakukan digital decluttering.

Semakin sering melakukan hal-hal sederhana tersebut ternyata membuat saya ketagihan untuk membangun kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan. Hingga kini saya mulai yakin untuk berganti pada produk yang eco-friendly.

2. Memilah dan memilih informasi yang tepat

Seiring dengan maraknya kampanye iklim, ajakan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan juga semakin banyak. Seperti praktik zero waste, hidup minimalist, hingga frugal living.

Beragam konten edukasi di media sosial memang menjadi sumber referensi yang bisa kita manfaatkan. Tapi, jika tidak pandai memilah dan memilihnya justru akan menjadi badai informasi dan bisa berpeluang menyebabkan eco-anxiety.

Oleh sebab itu, kita bisa memilih informasi yang bisa dipertanggung jawabkan dan paling dekat dengan kita sekaligus mudah untuk dipraktekkan. Sehingga kita bisa dengan lebih mudah mengevaluasi apa yang telah dikerjakan.

3. Membentuk support system

Sebagai seorang ibu, keputusan menjalankan gaya hidup berkelanjutan tentu merubah beberapa kebijakan di keluarga. Mendapat dukungan dari orang-orang terdekat adalah bekal penting yang harus dimiliki.

Untuk itu, terlebih dahulu perlu mengkomunikasikan terhadap pasangan dan anggota keluarga lainnya. Proses ini justru menjadi awal keputusan bagi keluarga kecil kami menjalankan pendidikan dan pengasuhan yang berwawasan lingkungan.

Bergabung dengan komunitas yang bergerak di bidang lingkungan juga bisa menjadi pilihan. Dengan hal ini, terbuka peluang untuk belajar dan berkolaborasi dengan individu lainnya yang mempunyai ketertarikan yang sama.

4. Menjaga komitmen

Tidak bisa dipungkiri, konsisten menjalankan gaya hidup berkelanjutan bukanlah hal yang mudah. Banyak godaan yang datang silih berganti seiring dengan kemudahan akses informasi.

Tanpa menguatkan komitmen, berbagai cara yang saya sebutkan sebelumnya akan sia-sia belaka. Selain dari support system, terus update informasi terkini juga bisa menjadi cara untuk menguatkan komitmen.

Apalagi sekarang ini berbagai sektor terus didukung untuk menjalankan praktik hidup berkelanjutan. Kita bisa memanfaatkan kebijakan ini untuk menguatkan diri.

5. Melakukan evaluasi dan refleksi

Tujuan dari evaluasi dan refleksi untuk mengukur sejauh mana praktek gaya hidup berkelanjutan ini bisa berjalan efektif. Sekaligus melihat dampak baik bagi diri maupun sekitarnya.

Tidak hanya itu, rutin melakukan evaluasi dan refleksi akan memudahkan kita meningkatkan dan mengembangkan gaya hidup berkelanjutan. Barangkali dari praktik baik ini bisa mendukung untuk pengembangan potensi diri.

Manfaat Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan

manfaat menerapkan gaya hidup berkelanjutan
Meski terbilang masih sangat kecil upaya kami menerapkan gaya hidup berkelanjutan, tapi manfaatnya kini semakin terasa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Menjalani Hidup dengan Lebih Mindful

Memulai gaya hidup berkelanjutan membuat lebih mindful dalam melakukan aktivitas . Seperti tidak memasak atau menyediakan makanan secara berlebihan untuk mengurangi sampah organik, juga melakukan digital decluttering dengan menginstall aplikasi yang benar-benar dibutuhkan.

2. Menekan Pengeluaran

Boleh dibilang, dengan gaya hidup berkelanjutan jadi bisa lebih hemat. Cara yang aku lakukan adalah menerapkan skin minimalism sehingga menghemat pembelian skin care, membatasi belanja fast fashion sebagai bentuk dukungan mengurangi limbah tekstil, juga memakai clodi sebagai pengganti popok sekali pakai.

3. Meningkatkan Kepuasan

Meski sangat relatif dan normatif, yang saya rasakan setelah berhasil memulai gaya hidup berkelanjutan adalah meningkatkan rasa puas dengan hal-hal yang sederhana. Seperti berhasil panen sayuran dari kebun di pekarangan dan lebih sering bermain di alam bersama anak yang ternyata baik untuk stimulasi tumbuh kembangnya.

4. Menjaga Kesehatan

Mengubah aktivitas lebih ramah lingkungan ternyata bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik maupun mental. Menerapkan mindful eating menjadikan saya lebih bijak dalam menghadirkan makanan bergizi. Sedangkan aktivitas di alam terbuka juga bisa mengurangi stress dan mendukung kesejahteraan diri.

5. Meluaskan Manfaat

Lebih bermanfaat dengan gaya hidup berkelanjutan tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga untuk orang-orang yang membutuhkan informasi tentang aksi iklim. Hal ini saya lakukan dengan membagikan konten edukasi dan ekoliterasi melalui blogging yang ternyata mendapat respon cukup baik dari beberapa teman.

Kesimpulan

Pada dasarnya gaya hidup berkelanjutan tidak akan mampu bertahan jika tidak ada tiga prinsip panduan kesadaran lingkungan, yaitu mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Ketiga hal tersebut telah lama dijadikan panduan untuk mendorong masyarakat lebih peduli dengan lingkungan.

Untuk memulai gaya hidup berkelanjutan memang memerlukan usaha, namun akan menjadi lebih mudah seiring berjalannya waktu. Meski dengan cara sederhana dan tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada pengurangan emisi, sekecil apapun langkah yang dipilih asal dilakukan secara konsisten dan bersama-sama akan berdampak besar pula.

Related Posts

Posting Komentar