Bicara tentang biskuit dan cemilan, siapa sih yang gak kenal oreo? Tahun ini, Oreo 110th Birthday Celebration sukses membuat saya bernostalgia dengan masa kecil bersama kudapan favorit keluarga.
Bagi generasi yang lahir di tahun 90-an, pasti sangat familiar dengan muka Muhammad Dwiky Riza yang memperkenalkan cara asik makan oreo. “Diputer, dijilat, terus dicelupin”, adalah mantra ajaib yang seolah sangat lekat dengan oreo.
Kalau lihat oreo, sudah pasti akan ingat kalimat tersebut. Bukan sekedar branding merk, tapi iklan tersebut sukses menyimpan banyak kenangan masa kanak-kanak yang ceria.
Di masa itu, lihat iklan oreo yang sering berseliweran membuat saya memasukkan oreo ke dalam wishlist cemilan impian. Jika beli di RITA pasaraya dan pulang naik bus, hasrat ingin segera membuka kemasan biskuit yang identik dengan warna biru tersebut begitu menggebu.
Tapi lucunya, saya selalu berhasil menahan diri. Seingin apapun makan oreo, saya pilih membukanya di rumah. Alasannya, karena ingin praktek cara asyik makan oreo.
Sesampainya di rumah, langsung bikin susu hangat. Baru deh coba makan dengan diputer, dijilat, terus dicelupin. Sungguh memori masa kecil yang sulit dilupakan.
Saat memasuki jenjang SMP dan bersekolah di sekolah asrama, oreo juga jadi teman setia. Jika orang tua hendak menjenguk, yang jelas tidak boleh terlewat adalah permintaan membawakan oreo.
Meski tak lagi dinikmati dengan cara yang sama seperti dulu, tapi sensasi memakan oreo bersama teman sekamar juga memiliki kenangan tersendiri. Kami berkumpul untuk menikmatinya di tengah jejeran ranjang bertingkat, sembari bercerita apa saja.
Kelezatan oreo menambah manisnya momen kebersamaan itu, yang meski 24 jam bersama tapi kami seperti tak pernah kehabisan obrolan. Seperti halnya oreo yang biasa dinikmati sejak kecil, kami pun tetap tak bosan menjadikannya cemilan favorit.
Lain lagi ketika memasuki masa kuliah. Rumah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dan kampus di Surabaya, setidaknya dua bulan sekali saya menempuh perjalanan 10 jam untuk bisa berjumpa dengan keluarga. Selama perjalanan itulah oreo selalu setia menemani.
Sebungkus oreo biasanya habis dalam sekali perjalanan. Entah itu naik bus atau kereta, serunya menyantap oreo sembari menikmati kota demi kota dan lintas provinsi masih jelas dalam ingatan.
Momen berharga bersama oreo yang tak kalah terlupakan lagi adalah ketika sering mendaki gunung. Taukah, menikmati oreo di tengah perjalanan pendakian itu punya sensasi tersendiri?
Sering kali, tracking dari basecamp menuju puncak, saya lakukan malam hari. Melewati ladang penduduk, kemudian memasuki wilayah hutan yang gelap, dengan dibuai oleh udara dingin pegunungan.
Yang menjadi istimewa, krim oreo varian original jika dinikmati saat perjalanan pendakian, akan jadi lebih dingin. Tekstur lembutnya akan berubah sedikit lebih keras, namun justru akan memberikan sensasi tersendiri yang tidak sama ketika menikmatinya di dataran rendah atau di luar pendakian.
Bagi generasi yang lahir di tahun 90-an, pasti sangat familiar dengan muka Muhammad Dwiky Riza yang memperkenalkan cara asik makan oreo. “Diputer, dijilat, terus dicelupin”, adalah mantra ajaib yang seolah sangat lekat dengan oreo.
Kalau lihat oreo, sudah pasti akan ingat kalimat tersebut. Bukan sekedar branding merk, tapi iklan tersebut sukses menyimpan banyak kenangan masa kanak-kanak yang ceria.
Rangkaian Kenangan Indah Bersama Oreo
Rasa-rasanya, baru kemarin iklan itu dilihat. Tapi ternyata sudah 20 tahun yang lalu. Sewaktu kecil, sebagai anak yang tumbuh di daerah pedesaan, untuk bisa makan oreo harus beli di satu-satunya pasaraya yang berada di pusat kota tempat saya tinggal. Butuh waktu hampir 1 jam kalau pergi naik bus.Di masa itu, lihat iklan oreo yang sering berseliweran membuat saya memasukkan oreo ke dalam wishlist cemilan impian. Jika beli di RITA pasaraya dan pulang naik bus, hasrat ingin segera membuka kemasan biskuit yang identik dengan warna biru tersebut begitu menggebu.
Tapi lucunya, saya selalu berhasil menahan diri. Seingin apapun makan oreo, saya pilih membukanya di rumah. Alasannya, karena ingin praktek cara asyik makan oreo.
Sesampainya di rumah, langsung bikin susu hangat. Baru deh coba makan dengan diputer, dijilat, terus dicelupin. Sungguh memori masa kecil yang sulit dilupakan.
Saat memasuki jenjang SMP dan bersekolah di sekolah asrama, oreo juga jadi teman setia. Jika orang tua hendak menjenguk, yang jelas tidak boleh terlewat adalah permintaan membawakan oreo.
Meski tak lagi dinikmati dengan cara yang sama seperti dulu, tapi sensasi memakan oreo bersama teman sekamar juga memiliki kenangan tersendiri. Kami berkumpul untuk menikmatinya di tengah jejeran ranjang bertingkat, sembari bercerita apa saja.
Kelezatan oreo menambah manisnya momen kebersamaan itu, yang meski 24 jam bersama tapi kami seperti tak pernah kehabisan obrolan. Seperti halnya oreo yang biasa dinikmati sejak kecil, kami pun tetap tak bosan menjadikannya cemilan favorit.
Lain lagi ketika memasuki masa kuliah. Rumah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dan kampus di Surabaya, setidaknya dua bulan sekali saya menempuh perjalanan 10 jam untuk bisa berjumpa dengan keluarga. Selama perjalanan itulah oreo selalu setia menemani.
Sebungkus oreo biasanya habis dalam sekali perjalanan. Entah itu naik bus atau kereta, serunya menyantap oreo sembari menikmati kota demi kota dan lintas provinsi masih jelas dalam ingatan.
Momen berharga bersama oreo yang tak kalah terlupakan lagi adalah ketika sering mendaki gunung. Taukah, menikmati oreo di tengah perjalanan pendakian itu punya sensasi tersendiri?
Sering kali, tracking dari basecamp menuju puncak, saya lakukan malam hari. Melewati ladang penduduk, kemudian memasuki wilayah hutan yang gelap, dengan dibuai oleh udara dingin pegunungan.
Yang menjadi istimewa, krim oreo varian original jika dinikmati saat perjalanan pendakian, akan jadi lebih dingin. Tekstur lembutnya akan berubah sedikit lebih keras, namun justru akan memberikan sensasi tersendiri yang tidak sama ketika menikmatinya di dataran rendah atau di luar pendakian.
Saya ingat betul, iklan oreo versi ‘Penuh Keajaiban’. Ada karakter drakula, seorang wanita, ikan hiu, anjing laut, dan beberapa karakter lainnya. Sosok yang tampak menyeramkan seperti drakula dan ikan hiu digambarkan menjadi lebih ramah ketika memakan oreo. Ditambah lagi ilustrasi yang saling berbagi oreo dari tangan ke tangan.
Jadi teringat perjalanan menuju Merbabu via Suwanting yang didampingi dua pendaki senior yang bagi saya waktu itu tampak berwibawa sekaligus menyeramkan. Tapi, anggapan tersebut sirna saat kami duduk beristirahat bersama dan berbagi oreo untuk menambah energi. Kami bisa saling berbasa-basi sambil mengingat tagline fenomenal oreo.
Tampaknya, meski kami tidak saling kenal sebelumnya, tapi kami mampu berbagi memori yang sama berkat oreo. Baik itu karena iklannya, atau biskuit oreo yang memang rasa dan tampilannya tidak berubah. Unik sekali bukan?
Barangkali, momen-momen di atas tidak dapat terulang lagi. Hanya menyisakan kenangan yang apabila diceritakan, bisa terasa menyedihkan. Tapi, saya bersyukur, memori tersebut tersimpan bersama dua keping biskuit berlapis krim yang kapan saja masih bisa dinikmati untuk membangkitkan ruang nostalgia.
Salah satunya kehadiran oreo yang terus konsisten dengan spark full connection. Sebagai produk dan brand ikonik Mondelez yang sudah ada sejak tahun 1912 ini, di usianya yang ke-110 berkomitmen menciptakan momen keseruan bagi keluarga di seluruh dunia. Tentu saja hal tersebut adalah kabar baik bagi saya yang punya banyak kenangan manis bersama oreo dan keluarga.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan makan bersama, yang ternyata memiliki beberapa manfaat berikut:
Terlebih, selama pandemi ini tentu banyak keluarga yang harus kehilangan anggota dan momen kebersamaan mereka. Begitu pula dengan saya yang sempat harus menunda berkumpul karena harus isolasi mandiri. Meski teknologi mampu mendekatkan yang jauh, namun kualitas pertemuan fisik terasa lebih berkualitas dibandingkan dengan hanya secara virtual.
Untuk turut memeriahkan birthday celebration sekaligus menyambut niat baik oreo, saya yang kebetulan sedang mudik di rumah orang tua karena suami tugas di luar kota, tidak mau ketinggalan membagikan momen manis saat mencoba varian rasa baru edisi #UlangTahunOreo. Tidak hanya menyantapnya secara langsung, namun juga membuat kudapan tinggi kalori untuk anak.
Bersama oreo dan keluarga, selain menciptakan kenangan manis juga berhasil menciptakan momen ngemil yang lebih baik. Sebagaimana dalam mindful snacking, manfaat makan bersama keluarga dengan lebih bijak diantaranya:
Jadi teringat perjalanan menuju Merbabu via Suwanting yang didampingi dua pendaki senior yang bagi saya waktu itu tampak berwibawa sekaligus menyeramkan. Tapi, anggapan tersebut sirna saat kami duduk beristirahat bersama dan berbagi oreo untuk menambah energi. Kami bisa saling berbasa-basi sambil mengingat tagline fenomenal oreo.
Tampaknya, meski kami tidak saling kenal sebelumnya, tapi kami mampu berbagi memori yang sama berkat oreo. Baik itu karena iklannya, atau biskuit oreo yang memang rasa dan tampilannya tidak berubah. Unik sekali bukan?
Barangkali, momen-momen di atas tidak dapat terulang lagi. Hanya menyisakan kenangan yang apabila diceritakan, bisa terasa menyedihkan. Tapi, saya bersyukur, memori tersebut tersimpan bersama dua keping biskuit berlapis krim yang kapan saja masih bisa dinikmati untuk membangkitkan ruang nostalgia.
Menciptakan Kenangan Berharga Bersama Si Kecil Dengan Oreo
Belakangan ini, keluarga menjadi tema yang seksi dibicarakan. Bagaimana tidak, geliat orang tua muda yang terjebak pada toxic parenting, atau generasi milenial yang merasa menjadi sandwich generation, memantik diskusi dari para pakar untuk menguatkan akar keberadaan keluarga dalam lingkungan sosial.Kita bisa saja terjebak pada pernyataan bahwa kondisi masing-masing keluarga berbeda. Jika membangun peradaban dimulai dari keluarga, maka rumah adalah pusat peradaban itu sendiri. Peluang dan pilihan untuk memaknai kembali keluarga dengan pemaknaan yang lebih baik, kini terbuka lebar melalui banyaknya dukungan dan pihak yang memperjuangkannya.
Salah satunya kehadiran oreo yang terus konsisten dengan spark full connection. Sebagai produk dan brand ikonik Mondelez yang sudah ada sejak tahun 1912 ini, di usianya yang ke-110 berkomitmen menciptakan momen keseruan bagi keluarga di seluruh dunia. Tentu saja hal tersebut adalah kabar baik bagi saya yang punya banyak kenangan manis bersama oreo dan keluarga.
Manfaat Makan Bersama Bagi Perkembangan Anak
Merasa betapa setiap momen terdahulu begitu berharga, saat ini ketika saya telah berkeluarga dan memiliki seorang anak, sebisa mungkin akan berusaha membuat momen-momen spesial yang akan indah dikenang. Terlebih, di usia anak saya yang secara personal-sosial sedang berkembang.Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan makan bersama, yang ternyata memiliki beberapa manfaat berikut:
1. Mengajarkan anak adab makan dengan baik
Makan bersama anggota keluarga lainnya terutama yang lebih tua, secara tidak langsung akan memberikan contoh terkait adab makan yang baik. Dari sini, harapannya anak juga mengenal bagai mana adab makan ketika bersama orang yang lebih tua.2. Meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi anak
Keceriaan berkumpul yang diselingi dengan obrolan, tentunya memantik anak untuk bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga selain ayah dan ibunya. Tidak menutup kemungkinan, anak akan mendapatkan kosakata baru yang mungkin jarang ia dengan sebelumnya.3. Menumbuhkan rasa percaya diri
Salah satu yang bisa dioptimalkan ketika anak berkumpul dan makan bersama keluarga adalah mendorong anak untuk bisa berinteraksi dengan yang lainnya. Sekaligus memberi peluang pada anak untuk memilih hingga memakan makanannya sendiri. Hal tersebut diharapkan mampu menstimulasi rasa percaya diri pada anak.4. Mengajarkan anak konsep menghargai
Konsep menghargai di sini tidak sebatas pada menghargai yang lebih tua, namun juga bagaimana menghormati makanan dan proses memakan itu sendiri.5. Mengenalkan hal-hal baru
Dengan bertemu banyak orang dan mendapat pengalaman makan bersama, anak akan menemukan hal-hal baru yang mungkin saja berkesan baginya serta kan lebih mudah diingat.Mindful Snacking Bersama Oreo
Tidak hanya untuk anak-anak, bagi orang dewasa pun kebersamaan dengan keluarga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup. Pantas saja jika Oreo 110th Birthday Celebration kali ini mengundang seluruh keluarga untuk bersama-sama merayakannya.
Perayaan ulang tahun oreo tahun ini secara tidak langsung ingin menghadirkan dan melibatkan keluarga di berbagai penjuru nusantara.
Terlebih, selama pandemi ini tentu banyak keluarga yang harus kehilangan anggota dan momen kebersamaan mereka. Begitu pula dengan saya yang sempat harus menunda berkumpul karena harus isolasi mandiri. Meski teknologi mampu mendekatkan yang jauh, namun kualitas pertemuan fisik terasa lebih berkualitas dibandingkan dengan hanya secara virtual.
Untuk turut memeriahkan birthday celebration sekaligus menyambut niat baik oreo, saya yang kebetulan sedang mudik di rumah orang tua karena suami tugas di luar kota, tidak mau ketinggalan membagikan momen manis saat mencoba varian rasa baru edisi #UlangTahunOreo. Tidak hanya menyantapnya secara langsung, namun juga membuat kudapan tinggi kalori untuk anak.
Bersama oreo dan keluarga, selain menciptakan kenangan manis juga berhasil menciptakan momen ngemil yang lebih baik. Sebagaimana dalam mindful snacking, manfaat makan bersama keluarga dengan lebih bijak diantaranya:
1. Mampu memilih makanan dengan baik dan berkualitas
Secara sadar, kita akan berusaha menyajikan makanan terbaik untuk bisa dinikmati bersama keluarga. Bukan sekedar makan yang impulsif atau bahkan berlebihan ketika memakannya. Seperti menikmati oreo secara langsung atau mengolahnya sesuai kebutuhan anggota keluarga.2. Melibatkan semua indera untuk bisa menikmati makanan secara sempurna
Terkadang, yang luput dari perhatian kita ketika menikmati suatu makanan adalah hanya memerhatikan rasa enak saja. Namun ternyata, dengan memaksimalkan fungsi indera selain perasa untuk mengenali makanan tersebut, akan menjadikan proses memakan jadi lebih bermakna.Begitu pula ketika menyantap oreo yang dalam setiap gigitannya masing-masing punya kenangan. Membangkitkan indera-indera yang berkaitan untuk kemudian mengisyaratkannya sebagai sebuah momen yang terkadang otak kita masih bisa membayangkannya dengan jelas.
Meski hanya ngobrol santai berdua saja dengan ibu sambil menyaksikan tingkah lucu anak saya yang sedang usil-usilnya, nyatanya kami bisa duduk berjam-jam. Terlebih lagi jika sambil menyantap oreo sebagai cemilan kesukaan, mampu menghadirkan suasana yang berbeda dan entah kenapa terasa lebih menghidupkan pembicaraan.
Kali ini, secara khusus saya membuat creme brulee oreo untuk anak saya dan oreo-bluepea latte sebagai seduhan pendamping cemilan. Sayangnya, latte yang saya buat tidak terlalu biru karena ketersediaan kembang telang di pekarangan rumah ibu sedang tidak banyak berbunga. Maksud hati ingin recook bluepea latte yang pernah saya buat, tapi meskipun gagal tetap bisa dinikmati.
Bagi saya pribadi, berkreasi dengan oreo juga jadi ajang untuk meningkatkan skill memasak. Dengan mendapat masukan dan koreksi rasa khususnya dari ibu dan anggota keluarga lainnya, saya jadi tau komposisi dan takaran yang sesuai untuk kemudian didokumentasikan sebagai resep andalan.
Kembali teringat alasan kuat blogging, salah satunya untuk meninggalkan jejak digital melalui tulisan. Mungkin saja saat ini anak saya belum mengingat serunya ngemil oreo. Namun, dari tulisan yang saya buat, entah berapa tahun lagi semoga ia bisa menemukan tulisan ini dan memantik kenangan indahnya bersama keluarga.
Begitulah sekiranya oreo mengambil hati banyak orang. Terus berinovasi yang terbaik agar terkenang dan memberikan kenangan. Di perayaan 110 tahun pun juga terus menghadirkan rangkaian persembahan istimewa, diantaranya:
Tidak hanya itu, kemasannya pun tampil dengan desain spesial yang menggemaskan. Biskuit oreo bertabur sprinkle dengan lilin diatasnya, ditambah palet warna merah muda dan biru, serta dilengkapi balon memberikan kesan manis.
Tidak cukup sampai disitu, pihak oreo juga menyiapkan berbagai hadiah menarik bagi 110 partisipan yang berhasil meniup semua lilin dengan menggunakan fitur AR. Naah, jadi lebih terasa keseruannya yaaa? Dimanapun kita berada bisa ikut merayakan #UlangTahunOreo.
Bagi yang mau ikutan, bisa pindai kode QR pada kemasan produk baru varian spesial ulang tahun Oreo “Birthday Cake Flavor” dan akan langsung terhubung pada fitur Instagram filter di laman akun instagram @oreo_indonesia. Yuuuk, buat momen seru bersama oreo. Kapan lagi kan bikin instagram story berpeluang dapat hadiah!
Oreo sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keluarga Indonesia, sudah tidak asing lagi jika keberadaannya juga bisa ditemui dalam aneka olahan makanan dan minuman. Biasa untuk topping, campuran cake dan roti, dessert box, es krim, bahkan ada minuman rasa oreo. Hal tersebut. menjadi bukti bahwa adanya oreo memantik kreativitas pelaku industri makanan di Indonesia.
Spesial dalam #Orea110thBirthdayCelebration kali ini, oreo bekerja sama dengan beberapa F&B merchant ternama. Salah satunya Bitter Sweet By Najla, sebagai pelopor dessert box No. 1 di Indonesia, yang kini telah memiliki lebih dari ratusan ribu customer dan puluhan outlet.
3. Mengurangi food waste
Dibanding makan sendirian, menikmati kudapan bersama keluarga akan mengurangi risiko membuang makanan. Selain karena makan terasa lebih nikmat, kita juga akan terdorong untuk saling berbagi.Menikmati Oreo Sesuai Kebutuhan
Kebetulan, beberapa hari belakangan sedang sering turun hujan. Karena tidak bisa beraktivitas di luar rumah, sekedar duduk dan sambil berbincang terasa lebih menyenangkan dibandingkan hanya tiduran atau memainkan gawai. Inilah kesempatan yang bagus untuk saling berbagi cerita bersama ibu.
Meski hanya ngobrol santai berdua saja dengan ibu sambil menyaksikan tingkah lucu anak saya yang sedang usil-usilnya, nyatanya kami bisa duduk berjam-jam. Terlebih lagi jika sambil menyantap oreo sebagai cemilan kesukaan, mampu menghadirkan suasana yang berbeda dan entah kenapa terasa lebih menghidupkan pembicaraan.
Kali ini, secara khusus saya membuat creme brulee oreo untuk anak saya dan oreo-bluepea latte sebagai seduhan pendamping cemilan. Sayangnya, latte yang saya buat tidak terlalu biru karena ketersediaan kembang telang di pekarangan rumah ibu sedang tidak banyak berbunga. Maksud hati ingin recook bluepea latte yang pernah saya buat, tapi meskipun gagal tetap bisa dinikmati.
Bagi saya pribadi, berkreasi dengan oreo juga jadi ajang untuk meningkatkan skill memasak. Dengan mendapat masukan dan koreksi rasa khususnya dari ibu dan anggota keluarga lainnya, saya jadi tau komposisi dan takaran yang sesuai untuk kemudian didokumentasikan sebagai resep andalan.
Kembali teringat alasan kuat blogging, salah satunya untuk meninggalkan jejak digital melalui tulisan. Mungkin saja saat ini anak saya belum mengingat serunya ngemil oreo. Namun, dari tulisan yang saya buat, entah berapa tahun lagi semoga ia bisa menemukan tulisan ini dan memantik kenangan indahnya bersama keluarga.
Oreo 110th Birthday Celebration: Inovasi Tiada Henti
Oreo memang tidak pernah gagal dalam memberikan kesan mendalam pada para penikmatnya. Ingat Si Imut Afiqah? Salah satu yang lekat dalam ingatan masyarakat Indonesia adalah sosok Afiqah yang kental sekali dengan oreo.Begitulah sekiranya oreo mengambil hati banyak orang. Terus berinovasi yang terbaik agar terkenang dan memberikan kenangan. Di perayaan 110 tahun pun juga terus menghadirkan rangkaian persembahan istimewa, diantaranya:
1. Produk baru varian spesial ulang tahun
Kalau di acara ulang tahun biasanya tamu undangan yang hadir dibagi potongan kue, tampaknya oreo ingin melakukan hal yang sama bagi penikmatnya yang berasal dari berbagai kalangan usia. Untuk perayaan hari jadinya, oreo meluncurkan varian baru dengan taburan sprinkle warna-warni di krimnya.Tidak hanya itu, kemasannya pun tampil dengan desain spesial yang menggemaskan. Biskuit oreo bertabur sprinkle dengan lilin diatasnya, ditambah palet warna merah muda dan biru, serta dilengkapi balon memberikan kesan manis.
2. Kampanye Digital Melalui AR Instagram Filter
Memanfaatkan salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan, oreo membuat AR instagram filter untuk menyukseskan kampanye digitalnya. Oreo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merayakan keseruan #WishOreo110 dengan meniup 110 lilin.Tidak cukup sampai disitu, pihak oreo juga menyiapkan berbagai hadiah menarik bagi 110 partisipan yang berhasil meniup semua lilin dengan menggunakan fitur AR. Naah, jadi lebih terasa keseruannya yaaa? Dimanapun kita berada bisa ikut merayakan #UlangTahunOreo.
Bagi yang mau ikutan, bisa pindai kode QR pada kemasan produk baru varian spesial ulang tahun Oreo “Birthday Cake Flavor” dan akan langsung terhubung pada fitur Instagram filter di laman akun instagram @oreo_indonesia. Yuuuk, buat momen seru bersama oreo. Kapan lagi kan bikin instagram story berpeluang dapat hadiah!
3. Berkolaborasi dengan F&B
Belum lama ini saya menyimak webinar tentang proyeksi industri Food & Beverage di Indonesia yang cenderung tumbuh subur. Banyak orang berlomba membuat makanan dan minuman yang tidak hanya enak, namun unik sehingga mudah diterima di masyarakat.Oreo sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keluarga Indonesia, sudah tidak asing lagi jika keberadaannya juga bisa ditemui dalam aneka olahan makanan dan minuman. Biasa untuk topping, campuran cake dan roti, dessert box, es krim, bahkan ada minuman rasa oreo. Hal tersebut. menjadi bukti bahwa adanya oreo memantik kreativitas pelaku industri makanan di Indonesia.
Spesial dalam #Orea110thBirthdayCelebration kali ini, oreo bekerja sama dengan beberapa F&B merchant ternama. Salah satunya Bitter Sweet By Najla, sebagai pelopor dessert box No. 1 di Indonesia, yang kini telah memiliki lebih dari ratusan ribu customer dan puluhan outlet.
4. Kolaborasi dengan GrabFood dan Tokopedia
Tidak cukup sampai disitu, kemeriahan #UlangTahunOreo juga dirayakan melalui kolaborasi dengan GrabFood untuk menghadirkan jajanan spesial Oreo dari tanggal 27 Juli - 3 Agustus 2022. Oh ya, bagi yang gemar belanja online, pembelian oreo birthday package di Tokopedia juga bakal dapat merchandise eksklusif edisi #WishOreo110 lho. Boleh dicek, siapa tau bakal dapat kaos atau totebag. Hehehe
Biasanya, selesai belajar kami akan membuat kreasi ukiran dengan krim oreo. Hanya menggunakan tusuk gigi, kami bebas mengekspresikan gambar yang ingin dibuat. Meski tidak bisa dibilang bagus, sambil sesekali ngemil dan diselingi obrolan ringan, ternyata aktivitas seperti ini cukup bisa mengurai rasa jenuh.
Saat kembali carving dengan oreo, membayangkan betapa banyak anak-anak yang mempunyai masa kecil penuh warna karena oreo. Begitu pula dengan keluarga atau setiap individu yang terbantu ide membawa oreo sebagai buah tangan untuk menghadirkan keceriaan di tengah keluarga.
Belum lagi, berapa banyak petani cocoa yang terbantu dengan produksi oreo yang terus menerus. Dari tahun ke tahun, komitmen oreo untuk menyajikan biskuit dengan cita rasa terbaik tentu butuh bahan baku yang tidak sedikit dan juga dipastikan kualitasnya.
Maka, di usianya kini yang sudah ke-110 tahun, semoga oreo terus membawa kebermanfaatan bagi banyak orang dengan kualitas rasa, tampilan, dan program-programnya. Semoga kedepannya oreo terus konsisten menjaga makna pentingnya kebersamaan dengan keluarga dan turut berpartisipasi pada isu-isu strategis agar lebih tersampaikan ke masyarakat.
Seperti mencegah stunting untuk membantu program pemerintah menurunkan prevalensinya, atau terkait bencana iklim yang belum banyak orang menyadarinya. Bersama oreo dan berbagai program yang menginspirasi seperti dalam Oreo 110th Birthday Celebration, saya yakin akan banyak orang yang tergugah dan semakin terus mencintai oreo.
Diantara dua keping biskuit dan krimnya yang lezat, ada jutaan kenangan masyarakat Indonesia yang tersimpan di dalamnya. Semoga terus berjaya untuk oreo!
Selamat Ulang Tahun, Oreo!
Menyiapkan persembahan kecil untuk oreo mengingatkan saya pada ‘yummy math’. Cara asyik belajar matematika dengan memanfaatkan krim oreo. Bingung bagaimana menjelaskan konsep fraction untuk adik les, saya terinspirasi dari berbagai postingan penikmat oreo di beberapa negara yang memanfaatkannya untuk menjelaskan konsep pembagian pecahan.
Biasanya, selesai belajar kami akan membuat kreasi ukiran dengan krim oreo. Hanya menggunakan tusuk gigi, kami bebas mengekspresikan gambar yang ingin dibuat. Meski tidak bisa dibilang bagus, sambil sesekali ngemil dan diselingi obrolan ringan, ternyata aktivitas seperti ini cukup bisa mengurai rasa jenuh.
Saat kembali carving dengan oreo, membayangkan betapa banyak anak-anak yang mempunyai masa kecil penuh warna karena oreo. Begitu pula dengan keluarga atau setiap individu yang terbantu ide membawa oreo sebagai buah tangan untuk menghadirkan keceriaan di tengah keluarga.
Belum lagi, berapa banyak petani cocoa yang terbantu dengan produksi oreo yang terus menerus. Dari tahun ke tahun, komitmen oreo untuk menyajikan biskuit dengan cita rasa terbaik tentu butuh bahan baku yang tidak sedikit dan juga dipastikan kualitasnya.
Maka, di usianya kini yang sudah ke-110 tahun, semoga oreo terus membawa kebermanfaatan bagi banyak orang dengan kualitas rasa, tampilan, dan program-programnya. Semoga kedepannya oreo terus konsisten menjaga makna pentingnya kebersamaan dengan keluarga dan turut berpartisipasi pada isu-isu strategis agar lebih tersampaikan ke masyarakat.
Seperti mencegah stunting untuk membantu program pemerintah menurunkan prevalensinya, atau terkait bencana iklim yang belum banyak orang menyadarinya. Bersama oreo dan berbagai program yang menginspirasi seperti dalam Oreo 110th Birthday Celebration, saya yakin akan banyak orang yang tergugah dan semakin terus mencintai oreo.
Diantara dua keping biskuit dan krimnya yang lezat, ada jutaan kenangan masyarakat Indonesia yang tersimpan di dalamnya. Semoga terus berjaya untuk oreo!
Posting Komentar
Posting Komentar